Beras impor sudah masuk gudang Bulog di Sukoharjo, padahal kebutuhan beras sudah terpenuhi. Untuk apa?

photo author
- Minggu, 2 April 2023 | 15:20 WIB
Arsip. Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengecek beras untuk operasi pasar.  (Wahyu imam ibadi)
Arsip. Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengecek beras untuk operasi pasar. (Wahyu imam ibadi)

"Kami bersama Bulog masih menunggu Juklak dan Juknis program bantuan beras gratis. Informasinya memang akan disalurkan menjelang Lebaran. Tapi kepastiannya masih menunggu kebijakan pemerintah pusat," lanjutnya.

Iwan Setiyono kembali menegaskan, beras impor yang masuk di gudang Bulog sudah diketahui Pemkab Sukoharjo dan Forkopimda Sukoharjo. Beras yang beredar di masyarakat sekarang masih merupakan hasil panen padi petani lokal. Karena itu masyarakat dan petani diminta tetap tenang.

"Sampai saat ini stok dan harga beras masih stabil di Kabupaten Sukoharjo. Di Bulog itu hanya menjaga stabilitas harga saja. Nantinya beras impor itu tetap akan dikeluarkan sesuai kebijakan pemerintah pusat salah satunya ketika kondisi pasar memang sangat membutuhkan seperti stok kurang. Jadi beras impor ini untuk menstabilkan," lanjutnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, mengatakan, pada Maret dan April atau bersamaan puasa Ramadan dan Idul Fitri sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo khususnya tanaman padi selalu panen.

Baca Juga: Keracunan massa massal di Kotawaringin Timur. Seorang meninggal dan puluhan orang dirawat di rumah sakit

Hal ini sangat penting karena hasil panen padi mampu menambah stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Disisi lain, panen padi sekaligus jaminan terpenuhinya pangan selama dua bulan kedepan.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mencatat sawah yang akan panen padi pada bulan Maret ini seluas 9.346 hektar dan April mendatang 2.653 hektar.

Kondisi tanaman padi yang sekarang panen dalam keadaan baik. Hal sama juga terjadi pada tanaman padi yang baru akan panen April mendatang.

Kondisi tanaman padi yang baik berdampak pada hasil panen melimpah. Namun demikian untuk memastikan kualitas dan kuantitas hasil panen khususnya pada April mendatang, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melakukan pemantauan penuh dengan menerjunkan petugas penyuluh pertanian.

Baca Juga: Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta beratap tumpang tiga, punya makna tiga tingkatan kesempurnaan hidup

"Luasan sawah dan lokasinya sudah jelas. Tinggal hitunganya dapat berapa. Namun yang jelas hasil panen padi melimpah dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Maret ini bersamaan dengan puasa Ramadan dan April mendatang saat Idul Fitri sawah petani dipastikan panen padi Maret 9.346 hektar dan April 2.653 hektar," ujarnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mencatat luas sawah yang panen padi pada bulan Januari 2023 seluas 1.681 hektar, Februari 6.245 hektar, Maret 9.346 hektar, April 2.653 hektar. Total keseluruhan panen padi di Kabupaten Sukoharjo terhitung Januari - April 2023 seluas 19.500 hektar.

Hasil panen padi dari sawah petani tersebut diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal. Artinya beras yang didapat digunakan terlebih dahulu di Kabupaten Sukoharjo. Sejak dari petani panen padi sampai menjadi beras peredarannya tetap berada di Kabupaten Sukoharjo.

Setelah dipastikan kebutuhan lokal terpenuhi maka beras yang menjadi surplus baru didistribusikan untuk membantu pangan di daerah lain. Mekanisme tersebut telah diatur oleh pemerintah dan melibatkan petani secara langsung.

"Dari panen padi sampai beras harus dijual dulu atau peredarannya di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Jangan sampai yang panen padi disini dibeli luar daerah dan beras kembali dijual di Sukoharjo dengan harga tinggi. Masyarakat Sukoharjo tetap harus jadi prioritas," lanjutnya.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X