HARIAN MERAPI - Beras impor sudah masuk dan disimpan di gudang Bulog dalam program menjaga stabilitas harga sesuai kebijakan pemerintah pusat.
Hal itu diketahui setelah dilakukan inspeksi mendadak (sidak) oleh tim gabungan. Kebutuhan pangan di Kabupaten Sukoharjo sampai saat ini masih mampu dipenuhi hasil panen padi petani lokal.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Minggu (2/4/2023) mengatakan, tim gabungan melibatkan Diskopumdag dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sukoharjo sudah melakukan sidak ke gudang Bulog beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina Dumai meledak, Polri lakukan penyidikan dan turunkan Puslabfor
Sidak dilakukan melihat stok beras untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan stabilitas harga.
Dalam sidak diketahui beras impor sudah masuk dan disimpan di gudang Bulog. Beras didatangkan dari beberapa negara dalam jumlah cukup banyak. Keberadaan beras impor tersebut masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo sesuai kebijakan pemerintah pusat.
Di Kabupaten Sukoharjo sendiri memiliki tiga gudang Bulog tersebar masing-masing satu lokasi di Desa Telukan Kecamatan Grogol, Desa Ngabeyan Kecamatan Kartasura dan Desa Triyagan Kecamatan Mojolaban. Beras di tiga gudang Bulog untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Solo Raya.
"Ada temuan kami beras impor masuk dan disimpan di gudang Bulog. Memang beras impor itu sudah masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo tapi sifatnya disimpan di gudang Bulog dalam rangka program stabilitas harga pangan khususnya beras," ujarnya.
Baca Juga: Spain Masters 2023, Indonesia tempatkan dua wakil di partai puncak. Berikut jadwal tandingnya!
Beras impor ditegaskan Iwan Setiyono dipastikan tetap disimpan di gudang Bulog. Beras belum akan dikeluarkan dalam arti dijual bebas ke masyarakat karena bersifat menjaga stabilitas harga dan tetap disimpan di gudang Bulog.
Iwan Setiyono menjelaskan, berdasarkan koordinasi dengan Bulog kondisi saat ini petani belum banyak yang melaksanakan panen. Hasil panen juga belum mampu memenuhi penyerapan beras untuk menambah stok di gudang Bulog. Karena itu sesuai kebijakan pemerintah pusat untuk menstabilkan harga dilakukan penambahan dengan mendatangkan beras impor.
Penambahan stok termasuk dengan mendatangkan beras impor dilakukan juga mengingat sebelumnya kondisi pasar terjadi kenaikan harga. Hal itu dipicu karena barang dipasaran terbatas.
"Artinya ketika kondisi panen saat ini belum terlalu banyak yang melaksanakan panen maka penstabilitasan harga dilakukan menggunakan beras impor," lanjutnya.
Baca Juga: Mau mudik Lebaran pakai kendaraan pribadi, inilah tips agar mobil hemat BBM selama perjalanan
Diskopumdag Sukoharjo saat ini juga masih menunggu kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Badan Pangan Nasional (Bappanas) terkait program beras gratis untuk masyarakat kurang mampu. Salah satu yang ditunggu yakni terkait petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis).
Artikel Terkait
HET beras medium di Jawa sudah ditetapkan, ini besaran harganya
Surplus 138 ribu ton beras, Pemkab Sukoharjo apresiasi kerja keras petani penuhi kebutuhan pangan
Bulog Kedu jamin stok beras dan minyak cukup jelang Ramadhan
Kebutuhan beras untuk Lebaran dijamin aman! Panen raya padi terjadi bersamaan Ramadhan dan Idul Fitri
Gencar operasi pasar dan panen raya padi di Sukoharjo, harga beras akhirnya turun