HARIAN MERAPI - Pemerintah Kota melalui Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menggelar Festival Pasar Kembang 2023, Sabtu (11/3/2023).
Festival ini sebagai upaya menghapus stigma negatif kawasan Pasar Kembang alias Sarkem.
Kegiatan festival ini dimeriahkan dengan kirab apem yang merupakan tradisi warga Sosromenduran jelang Ramadan. Acara dilanjutkan dengan festival budaya yang berpusat di perempatan Jalan Malioboro dan Jalan Pasar Kembang.
Baca Juga: Pemuda ini jadi pelaku pencurian HP, hasilnya untuk karaoke dan booking cewek di Sarkem Yogya
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan festival tersebut merupakan gelaran yang kelima, sejak tahun 2019.
"Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah sebagai bentuk promosi potensi pariwisata kawasan Pasar Kembang dan sekitarnya," ungkapnya dikutip dari wartajogjakota.
Selain itu, lanjutnya, gelaran ini juga dalam rangka untuk memperkuat daya tarik dan geliat pariwisata Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Komunitas angklung protes larangan main di kawasan Malioboro, mereka datangi DPRD Kota Yogya
"Ini juga menjadi alternatif wisata budaya dan wisata malam hari yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, lama tinggal, dan belanja wisatawan,” jelasnya.
Festival Sarkem 2023 ini dibuka Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya. Pihaknya pun sangat menyambut baik acara tersebut.
Aman mengungkapkan Festival Sarkem setiap tahunnya selalu mengedepankan aspek pemberdayaan pelaku wisata, seni budaya, pelaku usaha serta segenap warga masyarakat Sosromenduran, mengingat lokasinya yang berada di sayap atau sirip-sirip Malioboro.
"Festival Sarkem ini sudah memiliki modal dari branding nama Sarkem yang saya kira sudah sangat dikenal di seluruh Indonesia dan identik dengan Kota Yogyakarta," katanya.
Ia berharap pelaksanaan festival tersebut menjadikan Sarkem berdaya dan Berjaya. "Itu artinya Festival Sarkem diharapkan benar-benar memberdayakan semua elemen di wilayah Pasar Kembang, sehingga semua warganya akan semakin jaya dan sejahtera," ujarnya. *