HARIAN MERAPI - Pekerja Migran Indonesia (PMI) ikut menjadi korban gempa di Turki. Korban teridentifikasi bernama Ni Wayan Supini.
Diperkirakan jenazah korban tiba di Denpasar Bali sore nanti sekira pukul 16.00 Wita.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan.
Baca Juga: Kelompok bersenjata bebaskan seorang sandera wanita di Papua Nugini, 3 orang masih ditawan
"Sampainya hari ini Kamis, sekarang posisi (jenazah PMI) sedang di Jakarta, penerbangan dari Turki langsung ke Jakarta. Estimasi nanti sekitar jam 16.00 Wita tiba di terminal kargo domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai," kata dia.
Di Denpasar, Kamis, Setiawan mengatakan bahwa jenazah Ni Wayan Supini akan diterima oleh Polda Bali, karena sejak awal telah didampingi oleh Mabes Polri, Pemprov Bali yang diwakili oleh Disnaker Bali dan Disnaker Kabupaten Klungkung.
"Begitu serah terima yang nantinya rencana dipimpin oleh Kapolda Bali, jenazah akan didampingi voorijder polisi ke RS Klungkung, karena ternyata di Dusun Tegal Besar, Klungkung, sedang ada upacara, jadi dititipkan sambil mencari tanggal baik," ujar Kepala Disnaker Bali itu.
Baca Juga: Even Jogja Parrotdiningrat dongkrak PAD Bantul hingga ratusan juta rupiah, kunjungan wisatawan naik
Untuk seluruh keperluan dalam pemulangan jenazah Ni Wayan Supini telah disiapkan oleh BP3MI, kata Setiawan, sementara proses administrasinya menjadi tugas pemerintah dalam hal ini ketenagakerjaan.
Selain kepulangan jenazah PMI yang berprofesi sebagai terapis di Dyarbakir, Turki, itu, Setiawan menyampaikan bahwa salah satu WNI asal Bali juga ikut dalam pemulangan.
"Yang datang ke Bali yang asal Bali saja. Ada 84 orang pemulangan WNI terdampak gempa dan dua jenazah akan tiba. Dua itu Lombok dan Klungkung, tapi ada satu juga dari 84 ini dari Bangli, namun bukan PMI, sementara BP3MI dan Disnaker mengurusi PMI tenaga kerja," jelasnya.
Sementara itu, hingga saat ini Disnaker Bali belum menerima informasi tambahan soal rencana pemulangan PMI lain di mana data menunjukkan bahwa terdapat 1.375 pekerja migran asal Pulau Dewata di Turki.
Baca Juga: Hati-hati, predator anak bisa jadi berada di dalam rumah
Untuk Ni Wayan Supini korban gempa Turki magnitudo 7,8 itu sendiri diketahui bahwa namanya tak tercatat sebagai PMI karena pergi bukan menggunakan visa kerja, namun sebutan PMI merujuk pada informasi KBRI.