"Pembeli jelas mengeluh. Apalagi cabai rawit merah ini sangat dibutuhkan untuk memasak. Sedangkan sekarang harganya tinggi dan dimungkinkan terus naik," lanjutnya.
Pedagang Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Waginah mengatakan, harga bawang merah merangkak naik sekitar Rp 1.000-Rp 2.000 per kilogram sejak satu Minggu terakhir. Harga bawang merah sebelumnya di kisaran Rp 43.000 per kilogram dan sekarang dijual Rp 45.000 per kilogram.
Kenaikan harga bawang merah terjadi karena berkurangnya pasokan dari petani dampak cuaca ekstrem sering hujan deras.
"Bawang merah dijual pedagang ini didatangkan dari luar daerah. Di sana sering hujan deras dan banjir jadi hasil panen kurang maksimal dan berdampak pasokan barang ikut berkurang," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, kenaikan harga pangan terjadi sekarang masih wajar. Selain cabai dan bawang merah, juga terjadi pada daging ayam.
Harga daging ayam naik Rp 500 per kilogram dari sebelumnya Rp 37.500 per kilogram menjadi Rp 38.000-Rp 39.000 per kilogram. Kenaikan tersebut terjadi sejak beberapa hari terakhir.
"Menjelang perayaan Nataru harga pangan merangkak naik. Tapi kenaikan itu masih wajar karena kecil," ujarnya.
Iwan menjelaskan, kenaikan harga pangan belum sampai ke tahap lonjakan atau naik sangat tinggi. Sebab kondisi sekarang kenaikan terjadi pada nominal Rp 500 hingga Rp 3.000 per kilogram.
Baca Juga: Polda DIY ungkap 14 kasus curas dalam Operasi Progo 2025, 17 tersangka ditangkap
"Stok barang masih aman tidak sampai ada kelangkaan. Kenaikan harga skala kecil masih wajar dan itu terjadi karena siklus tahunan yakni menjelang perayaan Nataru dan dampak cuaca ekstrem dimana curah hujan sangat tinggi berdampak pada hasil panen petani dan pasokan barang ke pedagang," lanjutnya.
Diskopumdag Sukoharjo memastikan tidak ada gejolak harga dan barang di pasaran. Sebab kebutuhan pangan masyarakat masih terpenuhi. *