Jelang Perayaan Nataru, Harga Pangan di Sukoharjo Merangkak Naik

photo author
- Kamis, 4 Desember 2025 | 21:45 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat memantau harga dan stok bahan pangan.  (Wahyu imam ibadi)
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat memantau harga dan stok bahan pangan. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Harga pangan menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) merangkak naik seperti terjadi pada cabai, bawang merah dan daging ayam.

Kenaikan dipicu karena permintaan masyarakat tinggi dan cuaca ekstrem berdampak bencana alam.

Pedagang Pasar Kartasura Suyamti, Kamis (4/12/2025) mengatakan, harga kebutuhan pokok pangan menjelang Nataru sudah merangkak naik sejak akhir November lalu pada komoditas cabai.

Baca Juga: Kisah Masa Kecil Menkeu Purbaya, Pernah Digembleng Orang Tua lewat Rutinitas Jalan Kaki Setiap Pagi

Kenaikan dipicu karena permintaan masyarakat tinggi. Selain itu juga dipengaruhi kondisi cuaca ekstrem sering hujan deras dan angin kencang berdampak pada tanaman cabai petani rusak.

Akibatnya hasil panen tidak maksimal dan pasokan cabai ke pedagang ikut terpengaruh mengalami penurunan.

"Hampir semua jenis cabai harganya naik sekarang. Paling tinggi cabai rawit merah sejak akhir November lalu sampai awal Desember 2025 ini terus naik," ujarnya.

Harga cabai merah keriting naik Rp 1.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 50.000 per kilogram menjadi Rp 51.000 per kilogram, cabai rawit merah naik Rp 3.250 per kilogram dari sebelumnya Rp 65.750 per kilogram menjadi Rp 69.000 per kilogram, cabai rawit hijau naik Rp 2.250 per kilogram dari sebelumnya Rp 35.500 per kilogram menjadi Rp 37.750 per kilogram.

Baca Juga: Kisah Warga yang Terisolir Imbas Banjir Bandang di Tapanuli Tengah, Bertahan Hidup dengan Makan Durian Seadanya

Hanya cabai merah besar yang harganya turun Rp 1.250 per kilogram dari sebelumnya Rp 50.000 per kilogram menjadi Rp 48.750 per kilogram.

Suyamti mengatakan, kenaikan harga pangan khususnya cabai ini dikeluhkan pedagang dan pembeli.

Pedagang mengeluh karena pasokan terbatas di tengah permintaan masyarakat tinggi.

Baca Juga: Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban Dilaporkan Jaga Marwah ke KPK, Ini Kasusnya

Akibatnya perputaran barang menjadi terhambat setelah pembeli akhirnya mengurangi jumlah pembelian karena kenaikan harga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X