Persaingan Semakin Ketat, Pengrajin Blangkon Dusun Beji Sleman Membutuhkan Hak Paten

photo author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 08:30 WIB
Pengrajin blangkon di Dusun Beji, Kalurahan  Sidoarum, Godean, Sleman sedang menyelesaikan hasil karyanya untuk memenuhi pesanan dan siap dijual. (Foto: Awan Turseno)
Pengrajin blangkon di Dusun Beji, Kalurahan Sidoarum, Godean, Sleman sedang menyelesaikan hasil karyanya untuk memenuhi pesanan dan siap dijual. (Foto: Awan Turseno)

“Kalau dulu ada perbedaan potongan pesisiran dan kasatriyan. Sekarang pembeli bebas memilih model,” jelasnya.

Selain keraton, sejumlah tokoh nasional dan artis juga pernah memesan blangkon kepadanya. Salah satunya Raffi Ahmad saat akan menikah beberapa tahun lalu. “Mas Raffi memesan sekitar 275 blangkon gaya Yogyakarta untuk panitia pernikahannya. Kami kerjakan dua bulan,” kenangnya.

Harga blangkon buatannya juga bervariasi, mulai Rp75 ribu hingga jutaan rupiah tergantung motif, bahan dasar dan tingkat kerumitan pesanan.

Baca Juga: Sidang Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet di Pengadilan Tipikor Yogya, Penasihat Hukum Menilai Dakwaan JPU Kabur

Sebelum pandemi Covid-19, Khoirudin memiliki delapan karyawan. Namun kini ia bekerja seorang diri. Pesanan yang dulu datang dalam jumlah besar kini bergeser mengikuti permintaan.

“Dulu teman-teman yang mau transmigrasi sering pesan untuk oleh-oleh, bisa sampai 30 blangkon. Sekarang saya hanya mampu membuat dua blangkon sehari,” katanya.

Meski begitu, pesanan tetap datang dari berbagai daerah, bahkan luar negeri seperti Suriname, Jepang, dan Malaysia.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X