Jelang Perayaan Nataru, Diskopumdag Sukoharjo Siapkan GPM Tingkat Desa

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 18:35 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat memantau stok dan harga bahan pangan.  (Wahyu imam ibadi)
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat memantau stok dan harga bahan pangan. (Wahyu imam ibadi)

"Di Kabupaten Sukoharjo ini ada 167 desa dan kelurahan. Karena jumlahnya sangat banyak dan keterbatasan petugas dan waktu nanti kami petakan di wilayah mana akan digelar GPM. Biasanya akan diambil di tempat yang banyak penduduk dan permintaan bahan pangan tinggi," lanjutnya.

Iwan Setiyono mengatakan, kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang ini sangat perlu dilakukan pemantauan secara menyeluruh terkait distribusi dan stok bahan pangan di pasaran. Pemantauan dilakukan petugas di tingkat pasar tradisional, gudang penyimpanan dan alur perdagangan lainnya.

Distribusi dan stok bahan pangan harus dipastikan aman dan tanpa kendala. Hal ini untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dipasaran untuk masyarakat. Terpenting selain stok pangan ada, juga harga di masyarakat terkendali.

"Cuaca ekstrem yang berdampak pada terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun peningkatan curah hujan dan angin kencang yang membuat produktivitas tanaman pangan terganggu dikhawatirkan berpengaruh pada hasil panen. Hal ini juga mempengaruhi stok bahan pangan dipasaran," lanjutnya.

Baca Juga: Viral kasus tumbler hilang di Commuter Line akhirnya berujung mediasi, Argi tidak dipecat

Diskopumdag Sukoharjo sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengamankan distribusi dan pemenuhan stok bahan pangan di masyarakat. Mereka yang dilibatkan seperti dari Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Pangan, Dinas Perhubungan dan Bagian Perekonomian.

Masing-masing dinas berperan terhadap tugas dan pokok fungsinya. Seperti Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo membantu produktivitas tanaman pangan seperti padi. Selain itu, Dinas Perhubungan Sukoharjo membantu jaminan kelancaran arus lalu lintas barang sebagai distribusi bahan pangan.

"Bahan pangan harus mudah dan cepat diterima pedagang. Karena itu pihak petani dan distributor harus memastikan barang ada agar cepat tersalurkan ke masyarakat. Apabila ada hambatan seperti kondisi jalan yang banjir atau barang terbatas karena produksi terganggu karena cuaca maka harus segera tertangani agar stabilitas stok dan harga pangan tidak terganggu," lanjutnya.

Diskopumdag Sukoharjo sudah melakukan pemantauan perdagangan beras secara keseluruhan dengan sasaran tempat perdagangan tradisional meliputi warung atau toko kelontong, pasar tradisional, pusat grosir dan sentra perdagangan beras yang dikelola petani dan masyarakat. Pemantauan juga dilakukan di pusat perbelanjaan modern meliputi toko modern, swalayan dan mal.

Baca Juga: Kawasan kumuh Dusun Ngronggo bakal Dituntaskan dan ditemakan Ngronggo Edupark

Hasil pemantauan diketahui bahwa perdagangan pangan khususnya beras aman. Artinya stok beras yang dijual khususnya di perbelanjaan modern mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

Stok beras di perbelanjaan modern saat dilakukan pemantauan oleh petugas diketahui beragam jenis dan merek.

Artinya beras dikemas menggunakan kemasan merek khususnya dari pabrikan. Selain itu ada juga beras berasal dari petani yang mampu menembus perdagangan perbelanjaan modern.

Baca Juga: Aceh Darurat Bencana Hidrometeorologi, 22 Meninggal dan 20.759 Orang Mengungsi

Ada juga beras dari pemerintah yang dijual secara umum baik di tempat perdagangan tradisional dan modern. Beras pemerintah tersebut dijual untuk membantu menstabilkan harga dan menambah stok barang dipasaran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X