Ia berharap CSR perusahaan dapat terus difokuskan untuk menyelesaikan persoalan stunting di Kudus sebelum diperluas ke daerah lain.
“Kalau angka stunting turun dan target tercapai, kita bisa kembali mendapatkan insentif fiskal dari pusat. Ini memotivasi kita untuk bekerja lebih cepat dan tepat,” jelasnya.
Festival Keluarga Sehat 2025 menghadirkan berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat, meliputi stan edukasi Kesehatan dan pemeriksaan kesehatan gratis.
Selain itiu simulasi sanitasi lingkungan, senam keluarga, hingga lomba posyandu.
Baca Juga: Bahaya bencana alam, Pemkab Sukoharjo prioritaskan penyelamatan pertanian dan peternakan
Ribuan warga tampak antusias mengikuti rangkaian acara festival yang berlangsung meriah.
Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto, menekankan bahwa perjalanan menurunkan stunting bukanlah hal mudah.
“Kami belajar bahwa stunting tidak hanya soal gizi. Perilaku, lingkungan rumah, akses sanitasi, hingga kesiapan calon pengantin semuanya berperan.”
“Karena itu festival ini kami desain sebagai media edukasi langsung,” katanya.
Baca Juga: Mencari tersangka baru kasus hibah pariwisata di Sleman
Djarum juga mengajak perusahaan-perusahaan besar di Kudus seperti Pura, Sukun, dan SIK untuk bersama-sama “sengkuyung” lingkungan masing-masing demi mempercepat penuntasan stunting.
Dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta yang semakin kuat, Kudus optimistis mampu menciptakan keluarga sehat sekaligus menyiapkan pondasi bagi generasi emas Indonesia 2045. *
