Warga Ramai-ramai Transfer Uang ke Rekening Pemkab Bekasi, Ada Apa?

photo author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 08:30 WIB
Bukti transfer sejumlah warga ke rekening kas umum daerah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)
Bukti transfer sejumlah warga ke rekening kas umum daerah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)

HARIAN MERAPI - Sejumlah warga serta aktivis menggelar aksi transfer uang ke rekening kas milik Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sebagai bentuk sindiran atas buruk sistem pengelolaan keuangan daerah di tengah kebijakan efisiensi anggaran.

Aksi kirim uang itu juga merespons persetujuan DPRD Kabupaten Bekasi terhadap proyeksi penurunan pendapatan daerah yang tertuang dalam dokumen pengesahan APBD Perubahan 2025 pada akhir September kemarin.

Uang tersebut ditransfer ke nomor tujuan atas nama Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Kabupaten Bekasi dengan jumlah bervariasi antara Rp5.000-Rp10.000, disertai pesan bernada sindiran. Bukti transfer ini mereka unggah pada sejumlah media sosial hingga percakapan grup WhatsApp.

Baca Juga: Keluh-kesah Mahfud MD usai Cucunya Jadi Korban Keracunan MBG: 8 Anak di 1 Kelas Muntah-muntah, Minta Dibenahi Pelaksanaannya

"Bantu-bantu saja ya," tulis pada salah satu bukti transfer. "Naikkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Buat ningkatin PAD sama kali buat nambah-nambah bayar tunjangan perumahan," tulis pesan lain.

Inisiator aksi transfer ke rekening pemda Adi (52) mengaku gerakan ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pengelolaan keuangan daerah. Di tengah dana dari transfer pusat berkurang, pemerintah daerah tidak melakukan langkah antisipasi dengan menggali potensi PAD.

Target penggalian potensi PAD baik dari sektor pajak, retribusi maupun pendapatan lain justru dikurangi. Sayangnya pengurangan itu pun disetujui DPRD Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: Inilah 21 nama yang dilansir KPK menjadi tersangka kasus dana hibah Jawa Timur

"Kami memahami dengan kekurangan itu maka pemerintah daerah saat ini kekurangan uang. Sebagai masyarakat yang cinta akan daerah, kami membantu. Tapi memang kemampuan kami membantu itu terbatas, jadi seadanya," katanya.

Adi berharap dengan aksi ini baik pemerintah daerah maupun DPRD menyadari kondisi keuangan daerah sekaligus mampu memutar otak untuk menggali potensi yang ada secara optimal.

"Karena kan memang yang dibutuhkan banyak. Apalagi harus ada anggaran untuk tunjangan rumah para anggota dewan. Jadi kami ingin berkontribusi, membiayai kebutuhan tunjangan para pejabat itu," katanya.

Baca Juga: Sidang Pansus Hak Angket DPRD Pati anti klimaks

Inisiator lain, Imam (33) mengaku gerah dengan kondisi keuangan daerah. Namun dari kondisi tersebut, tidak ada pihak yang bisa benar-benar mencari solusi. Bahkan tidak sedikit pihak yang hanya bisa mempersoalkan tanpa menyelesaikan.

"Jangan kebanyakan retorika, langsung saja punya duit mah menyumbang buat kemajuan kampung halaman. Pokoknya harus terlihat keren walaupun lagi efisiensi," ucap dia.

Plt. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo mengatakan aksi yang dilakukan warga merupakan bentuk ekspresi publik. Namun dari sisi aturan, uang yang dikirim tidak memiliki dasar hukum untuk digunakan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X