Tiga korban keracunan MBG, termasuk seorang balita dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut

photo author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 15:15 WIB
Ilustrasi: Bupati Garut Abdusy Syakur Amin (kedua kanan) meninjau kondisi pasien balita yang mendapatkan penanganan medis di RSUD dr Slamet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (30/9/2025).  (ANTARA/HO-Diskominfo Garut )
Ilustrasi: Bupati Garut Abdusy Syakur Amin (kedua kanan) meninjau kondisi pasien balita yang mendapatkan penanganan medis di RSUD dr Slamet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (30/9/2025). (ANTARA/HO-Diskominfo Garut )

HARIAN MERAPI - Tiga dari 131 korban keracunan makanan diduga dari Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kadungora, Kabupaten Garut, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut untuk penanganan lebih intensif.

"Ada tiga orang ke rumah sakit, karena perlu penanganan yang lebih intensif," kata Bupati Garut Abdusy Syakur Amin di Garut, Rabu (1/10/2025).

Ia menuturkan laporan yang diterima terdapat 131 orang mendapatkan penanganan medis di dua tempat yakni Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Leles.

Selain di dua puskesmas itu, kata dia, untuk tiga pasien termasuk diantaranya seorang balita harus dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut di RSUD dr Slamet Garut.

"Balita termasuk yang dibawa ke rumah sakit," katanya seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Ini makanan yang tepat untuk anak yang terserang flu, ikuti saran dokter

Ia menyampaikan pemerintah daerah sudah melakukan penanganan cepat, sekaligus menyiapkan sejumlah tenaga kesehatan yang siaga merawat pasien keracunan makanan.

Selain tenaga kesehatan, kata dia, seluruh peralatan medis, oksigen, dan juga obat-obatan, dipastikan sudah siap, sampai mereka kembali pulih untuk beraktivitas seperti biasa.

"Semua terkendali dan kita lihat beberapa orang sudah kelihatan wajahnya mulai cerah. Saya berharap mereka itu bisa kembali ke rumahnya masing-masing," kata Bupati Abdusy.

Pihaknya tidak hanya menangani pasien keracunan, tapi juga menelusuri daerah dan mencari tahu warga yang mendapatkan sajian MBG untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

Jika ada yang mengeluhkan sakit, kata dia, maka secepatnya harus diperiksa oleh petugas medis di puskesmas untuk memastikan kondisi kesehatannya.

Baca Juga: Sidang penipuan jual beli perusahaan, ahli pidana FH UII Yogya sebut ada unsur tipu muslihat

Ia menambahkan kasus keracunan di Kecamatan Kadungora sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga penanganannya bisa lebih intensif termasuk pemerintah menjamin seluruh biaya penanganan medisnya.

Kejadian keracunan diduga dari sajian MBG di Kecamatan Kadungora itu merupakan yang kedua kalinya.
Sebelumnya menimpa siswa MA Maarif Cilageni, SMA Siti Aisyah, dan SMP Siti Aisyah, kemudian SDN 2 Mandalasari pada Selasa (16/9/2025) dengan jumlah korban sebanyak 657 orang.

Kejadian kali ini menimpa siswa SD, kemudian SMP PGRI Kadungora, dan SMP Negeri 1 Kadungora, termasuk balita, dan seorang guru.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X