“Win-win yang diberikan (pemerintah) adalah kolaborasi dengan Pertamina, kerja sama,” terang politikus dari Partai Golkar itu.
Kolaborasi SPBU Swasta dan Pertamina Atasi Kekosongan Stok BBM
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan pertemuan dengan 4 perusahaan SPBU swasta, yakni Shell Indonesia, BP-AKR, ExxonMobil, dan Vivo yang akhirnya menyepakati pembelian dari Pertamina.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa ada jatah kuota impor 110 persen yang sudah diberikan kepada SPBU swasta.
Baca Juga: Siklon Tropis Bualoi masih pengaruhi hujan di wilayah Indonesia pada periode 25-25 September 2025
“Kuota ini sudah diberikan secara normal, namun ada kondisi di mana 110 persen yang diberikan itu habis sebelum 31 Desember,” ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di kantor Kementerian EDM pada 19 September 2025 lalu.
“Atas dasar itu, pemerintah membuat keputusan untuk tetap dilayani, tetapi akan diberikan lewat kolaborasi dengan Pertamina,” imbuhnya.
Ada 3 kesepakatan yang disetujui, yakni produk yang akan dibeli SPBU swasta dari Pertamina adalah yang masih base fuel atau produk yang belum mengalami pencampuran dengan yang lain.
Pencampuran akan dilakukan di masing-masing perusahaan sesuai yang dibutuhkan.
Baca Juga: Kades harus teliti dalam persetujuan pinjaman Kopdes Merah Putih
Kemudian, ada joint surveyor untuk memastikan kualitas BBM dan kesepakatan harga yang tidak merugikan berbagai pihak. *