“Para siswa menunjukkan antusiasme tinggi dalam memahami konsep Komunikasi Hati dan mengaitkannya dengan pengalaman sehari-hari di lingkungan pertemanan mereka,” ucapnya.
Di SMK N 1 Kokap, Kepala Sekolah Caecilia Luppi Satesti SPd menyambut hangat literasi digital Sikomhati.id.
Kegiatan ini menurutnya positif dan sangat dibutuhkan siswa maupun guru karena mampu membantu mengontrol dan memahami jenis bullying.
“Sebab terkadang, cyberbullying ini dilakukan tanpa sadar. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkelanjutan,” ujarnya.
Baca Juga: Penyebab kecelakaan maut di Jalan Raya Bromo, Kemenhub tunggu hasil investigasi KNKT
Guru BK SMK N 1 Kokap juga mengapresiasi penggunaan teknologi dalam pendekatan Komunikasi Hati, karena memudahkan siswa memahami materi sekaligus memudahkan guru melakukan pemantauan dan pembinaan.
Kepala Balai Tekkomdik DIY, Rudy Prakanto SPd MEng menambahkan, remaja perlu mengenal dan menggunakan aplikasi Sikomhati.id, sebab banyak perilaku bullying di era digital yang tidak disadari.
Menurutnya, Gen Z harus memiliki filosofi AKIK, yaitu Adaptif, Kolaboratif, Inovatif, dan Komunikatif.
Baca Juga: Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhi dipanggil KPK sebagai saksi kasus suap DJKA
“Pelajar wajib menerapkan Komunikasi Hati dalam keseharian, baik di sekolah, di rumah saat berkomunikasi dengan keluarga, maupun di masyarakat. Harapannya, semua pihak bisa bersama-sama mencegah perilaku bullying,” ucap Rudy.
Di akhir kegiatan, siswa diperkenalkan cara teknis penggunaan web Sikomhati.id, diarahkan untuk mendaftar akun, dan membaca materi.
Interaksi selama kegiatan menunjukkan bahwa siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga merasa pendekatan ini relevan dengan dinamika sosial yang mereka hadapi setiap hari.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan buku Komunikasi Hati oleh Prof Puji dan tim kepada sekolah. Para siswa juga diminta mengunduh e-book Teori Komunikasi Hati secara gratis melalui laman eprints UPNVY. *