Kasus pensiunan ASN tewas di rumahnya dengan tubuh penuh luka lebam, tak ditemukan indikasi perampokan. Ini penjelasan Polisi

photo author
- Rabu, 10 September 2025 | 13:46 WIB
Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Wikan Sri Kadiyono (Foto:Abdul Alim)
Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Wikan Sri Kadiyono (Foto:Abdul Alim)

HARIAN MERAPI - Satreskrim Polres Karanganyar tak menemukan indikasi perampokan dalam kasus kematian Sri Hartini (60), pensiunan ASN yang ditemukan meninggal dunia dengan tubuh penuh luka lebam di rumahnya Pabongan Rt 03/Rw V Desa Berjo Ngargoyoso pada Jumat (5/9/2025).

Namun, dompet berisi kartu identitas korban raib.

Penelusuran kepolisian mengarah pada harta benda korban berupa uang yang disimpan di rekening bank.

Baca Juga: Seorang pensiunan ASN ditemukan tak bernyawa di rumahnya, Ngargoyoso Karanganyar, dengan tanda kekerasan di tubuh korban

Korban yang baru saja purna tugas ASN pada Juli lalu ternyata menyimpan uang di bank senilai ratusan juta rupiah.

Diketahui, ia belum lama ini menyetor uang sumbangan pernikahan putrinya senilai seratusan juta rupiah.

"Enggak ada harta benda yang hilang di rumahnya saat peristiwa korban ditemukan meninggal dunia. Yang enggak ada hanya dompet berisi kartu identitas korban. Ini masih dicari. Uang sumbangan nikahan anaknya, sudah disetor ke rekening. Ada seratusan juta rupiah. Ini masih dicek," kata Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Wikan Sri Kadiyono kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).

Penyebab kematian korban akan diketahui setelah hasil visum keluar. Muncul dugaan korban dianiaya, terlihat dari bekas lebam di beberapa bagian tubuh. Wikan menyebut itu bisa jadi lebam yang muncul dari mayat.

Baca Juga: Hidupkan Pasar Tradisional, Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Sarana Usaha

Sebanyak 11 saksi telah dimintai keterangan termasuk anak korban bernama Puspa dan suaminya. Keduanya menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia di kamar pada Jumat (5/9/2025) pukul 15.30 WIB.

"Korban hari Kamis (4/9/2025) masih beraktivitas. Diperkirakan belum 24 jam meninggal saat ditemukan oleh anaknya," katanya.

Belum ada sosok yang dicurigai menyebabkan korban tewas. Informasi yang digali dari ponsel korban sebatas wajar.

"Tunggu saja hasil visum mayat. Semoga segera terkuak," katanya. (Lim) *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X