"Pada kesempatan yang berbahagia pagi ini, akan kami serahkan secara simbolis bantuan alat mesin pertanian Hand tractor rotary 2 unit, Cultivator 4 unit, Pompa air 5 unit, Handsprayer eletrik 10 unit, Kendaraan roda tiga 4 unit," ujarnya.
Semoga bantuan alat mesin pertanian ini dapat membantu petani dalam rangka meningkatkan produktifitas padi di Kabupaten Sukoharjo.
Baca Juga: Ini pentingnya jurnalisme profesional di tengah kekacauan info digital menurut Nezar Patria
Kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Bupati ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada Kabupaten Sukoharjo berupa Rehab Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani sebanyak 54 titik di 38 desa, 9 kecamatan, dengan nilai nominal Rp 31.450.194.664. Bantuan ini sangat berarti bagi petani kami dalam rangka optimalisasi jaringan irigasi untuk peningkatan produksi padi di Kabupaten Sukoharjo.
Direktur Hilirisasi Tanaman Pangan Kementan RI Tiur Silalahi mengatakan, pemerintah pusat pasang target bisa swasembada pangan nasional dicapai dalam waktu sesingkat-singkatnya. Berbagai fasilitas alat mesin pertanian (alsintan) telah diberikan kepada petani. Termasuk juga terkait pengairan dibantu melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
Kendala pengairan yang sering dialami petani sekarang dapat terselesaikan dengan bantuan dari BBWSBS. Hal ini seperti terlihat di Kabupaten Sukoharjo mampu surplus beras.
Hasil panen padi yang didapat petani di Kabupaten Sukoharjo memberi kontribusi besar nasional. "Kami apresiasi Bupati Sukoharjo Etik Suryani yang telah peduli kepada petani. Ini bisa dilihat dari produktivitas panen padi di Kabupaten Sukoharjo tertinggi di Jawa Tengah dan nasional," ujarnya.
Berdasarkan data yang masuk ke Kementan RI diketahui sejak Januari hingga awal September ini produktivitas panen padi di Kabupaten Sukoharjo 7 ton per hektar. Jumlah ini tertentu se Jawa Tengah dan nasional. Angka tersebut juga tertinggi seperti tahun 2024 lalu.
"Ini akan terus digerakan. Mempertahankan prestasi ini agar program swasembada pangan terus berlanjut. Kalau ada kendala di lapangan bisa diselesaikan bersama. Jangan lupa target nasional juga harus direalisasikan di Kabupaten Sukoharjo," katanyaa.
Tiur Silalahi menjelaskan, target yang dimaksud yakni 67 ribu hektar lahan tanam padi selama tahun 2025. Target tersebut akan berpengaruh besar pada kontribusi target di tingkat Provinsi Jawa Tengah seluas 2,3 juta hektar.
"Capaian kita kemarin baru 55 persen sampai bulan Agustus 2025. Sekarang masih ada waktu September, Oktober, November dan Desember 2025 untuk direaliasikan targetnya," lanjutnya. (*)