HARIAN MERAPI - Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Forkopimda Sukoharjo panen raya padi bersama Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) di hamparan sawah Kelompok Tani Ngudi Rahayu di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Rabu (3/9/2025).
Pada kesempatan tersebut juga disalurkan sejumlah bantuan pertanian kepada petani. Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu daerah diandalkan menjadi lumbung pangan nasional.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah.
Keberhasilan Kabupaten Sukoharjo dalam mempertahankan surplus beras ini tentunya karena didukung oleh semua pihak, baik petani, petugas maupun stakeholder baik pemerintah maupun swasta dalam mengadopsi inovasi teknologi baru di Bidang Pertanian sehingga masih mampu berkontribusi dalam penyediaan pangan di Jawa Tengah.
Ketahanan pangan merupakan kondisi tercukupinya pangan bagi negara hingga individu, ditandai dengan ketersediaan pangan yang cukup dari segi jumlah, mutu, keamanan, dan keragaman, serta dapat diakses dengan harga yang terjangkau dan tidak bertentangan dengan nilai agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
Baca Juga: Ini pentingnya bantuan mental di tengah arus informasi menurut psikolog
Konsep ini memiliki empat pilar utama: ketersediaan pangan, akses pangan, pemanfaatan atau penyerapan pangan, dan stabilitas pangan.
"Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Sukoharjo, kami konsisten berupaya untuk meningkatkan produksi melalui modernisasi pertanian dan budidaya, penguatan infrastruktur pertanian, penguatan cadangan pangan, serta kebijakan yang mendukung petani dan masyarakat," katanya.
Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sukoharjo, telah dialokasikan bantuan kepada petani sebesar Rp 26.601.000.000 untuk peningkatan sarana budidaya, infrastruktur pertanian dan pemberdayaan petani.
"Bantuan yang telah kami berikan kepada Kelompok Tani ini telah memberikan hasil tercapainya produktifitas rata-rata padi di Desa Dalangan ini sebesar 91,65 kuintal/Ha. Perlu kami laporkan kepada Bapak Dirjen Tanaman Pangan, bahwa realisasi tanam Kabupaten Sukoharjo periode tanam Oktober 2024 - Agustus 2025 seluas 50.527 Ha, dan realisasi produksi padi Bulan Januari – Agustus 2025 sebesar 214.823 ton," ungkapnya.
Surplus beras di Kabupaten Sukoharjo yang selalu diraih setiap tahunnya, harus berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani.
Baca Juga: Begini Straegi Direktur Utama BRI Hery Gunardi untuk Dukung Profitabilitas Jangka Panjang
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2025, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen adalah sebesar Rp. 6.500, harga ini sudah meningkat dibandingkan HPP sebelumnya. Itu artinya bahwa kesejahteraan petani sudah seharusnya meningkat secara signifikan di tahun 2025.
Bersama Komandan Kodim 0726 Sukoharjo dan Pimpinan Bulog Cabang Surakarta kami telah melaksanakan Sergab dengan perincian sebagai berikut, Target Sergab Kabupaten Sukoharjo. Serap Gabah Kering Panen 8.170 ton, Serap Beras 4.657 ton, Serap Beras 9.018 ton.
Realisasi sampai dengan tanggal 31 Juli 2025, Gabah Kering Panen 14.668 ton (179%), Beras 2.314 ton (49,7%), Setara Beras 10.144 ton (112,5%). Realisasi Sergab ini merupakan realisasi tertinggi se Indonesia.