Panen padi melimpah harga gabah tinggi, kesejahteraan petani di Sukoharjo meningkat

photo author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 17:25 WIB
Petani Sukoharjo panen padi.  (Wahyu imam ibadi)
Petani Sukoharjo panen padi. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Kesejahteraan petani Sukoharjo meningkat. Hal ini seiring berjalannya program swasembada pangan nasional dimana panen padi melimpah dan harga gabah tinggi.

Petani menjadi lebih terlindungi dan mendapatkan keuntungan berlebih serta terhindar kerugian dari tengkulak akibat permainan harga.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Selasa (29/7) mengatakan, Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan terus memberikan perlindungan dan pendampingan terhadap petani terkait pelaksanaan program swasembada pangan nasional.

Petani menjadi andalan bagi pemerintah dimulai dari tanam hingga panen padi sebanyak tiga kali dalam satu tahun.

Perlindungan pemerintah sudah dilakukan sejak penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah panen petani tahun 2025 sebesar Rp 6.500 per kilogram. Harga tersebut melindungi petani dari permainan tengkulak.

Baca Juga: Tragedi nelayan Samas, gambaran perjuangan hidup

Bagas mengatakan, pemerintah pusat sudah mengeluarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas HPP dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras dengan perincian sebagai berikut.

Gabah Kering Panen di Petani dengan Kadar Air Maksimal 25% dan Kadar Hampa maksimal 10% Rp 6.500 per kilogram, Gabah Kering Panen di Penggilingan dengan Kadar Air Maksimal 25% dan Kadar Hampa maksimal 10% Rp 6.700 per kilogram.

Gabah Kering Giling di Penggilingan dengan Kadar Air Maksimal 14% dan Kadar Hampa maksimal 3% Rp 8.000 per kilogram, Gabah Kering Giling di Gudang Perum Bulog dengan Kadar Air Maksimal 14% dan Kadar Hampa maksimal 3% Rp 8.200 per kilogram.

Beras di Gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 100%, Kadar air maksimal 14%, Butir patah maksimal 25% dan butir menir maksimal 2% Rp 12.000 per kilogram.

"Dilihat dari hasil dua kali tanam dan dua kali panen padi ini petani kami lihat mengalami peningkatan kesejahteraan. Itu dilihat dari terlindunginya harga gabah panen padi petani setelah pemerintah menetapkan HPP. Disisi lain panen padi petani juga melimpah dengan terpenuhinya kebutuhan air, pupuk dan alat mesin pertanian modern," ujarnya.

Baca Juga: Tahukah Anda psikosomatik ? Kenali gejalanya berikut ini

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo hingga dua kali tanam dan dua kali panen padi belum menemukan petani mengalami gagal panen. Kerusakan kecil pernah dialami petani dibeberapa wilayah karena faktor cuaca hujan deras berdampak genangan air dan angin kencang.

Pemantauan masih akan dilakukan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo pada musim tanam padi III. Hal ini penting mengingat kebutuhan air petani masih terjamin ditengah kondisi kemarau basah. Jaminan air diberikan melalui aliran Dam Colo Nguter dimana tahun ini dipastikan dibuka penuh dan tidak ada penutupan untuk perawatan rutin tahunan.

"Petani juga mendapat perlindungan pemerintah dimana hasil panen padi diserap Bulog. Ini menghindarkan petani dari kerugian akibat permainan tengkulak," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X