HARIAN MERAPI - Aksi unjuk rasa berakhir ricuh disimulasikan 450 personel gabungan Polres, Kodim dan Satpol PP Karanganyar di depan kantor bupati, Senin (25/8/2025). Penanganan secara tegas dan terukur menjadi tujuan simulasi ini.
450 personel terbagi menjadi aparat dan pengunjuk rasa. Disimulasikan, massa menuntut pemerintah menurunkan harga sembako yang sangat membebani masyarakat.
Massa yang menamakan diri aliansi rakyat Karanganyar bersatu menggeruduk kantor bupati Karanganyar.
Di sana sudah berkumpul ratusan anggota kepolisian menjaga gerbang kantor pemerintah.
Bupati Karanganyar Rober Christanto dan Wabup Adhe Eliana ikut berperan di sumulasi dengan berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa. Namun bukannya meredamkan emosi massa, keduanya malah lebih memantik kemarahan.
"Turunkan harga atau bapak bupati yang diturunkan!" teriak anggota aksi.
Konfrontasi antara massa dengan aparat tak terhindarkan. Aparat dalmas menggiring massa agar mereka menjauhi kantor pemerintah.
Baca Juga: Keluarga Ungkap Banyak Kejanggalan dalam Kematian Arya Daru
Truk dalmas dan water cannon ditembakkan ke kerumunan. Massa pun membalas dengan membakar ban bekas, melempar air kemasan dan kardus.
Terdapat satu korban dalam insiden itu yang langsung dievakuasi. Dalam aksi massa itu diamankan para perusuh. Aparat mencekutnya dari kerumunan pedemo.
Wakil Kepala Polres Karanganyar Kompol Miftakhul Huda mengatakan simulasi pengamanan merupakan agenda rutin berkala. Semua fungsi di Polres Karanganyar dilibatkan.
"Apapun bisa terjadi saat demo. Makanya kita antisipasi. Agar aset pemerintah tetap terjaga," katanya. (Lim) *