Untuk Wujudkan Penanganan Unjuk Rasa yang Lebih Humanis, Polres Boyolali Bentuk Ton Dalmas

photo author
- Selasa, 15 April 2025 | 18:30 WIB
Ton Dalmas Polres Boyolali saat menjalani pelatihan di halaman Mapolres Boyolali . (Mulyawan)
Ton Dalmas Polres Boyolali saat menjalani pelatihan di halaman Mapolres Boyolali . (Mulyawan)

HARIAN MERAPI - Dalam upaya menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif serta merespons dinamika sosial masyarakat secara lebih bijaksana, Polres Boyolali resmi membentuk Peleton Pengendalian Massa (Ton Dalmas) dengan mengusung konsep penanganan unjuk rasa yang lebih humanis, komunikatif, dan persuasif.

Pembentukan Ton Dalmas ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menjaga hak demokratis warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum, tanpa mengesampingkan aspek keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, menegaskan bahwa pendekatan humanis menjadi kunci utama dalam setiap pelibatan personel di lapangan.

Baca Juga: Keracunan Usai Santap Hidangan Halal Bihalal Tercatat Ada 124 Warga Karangturi Klaten Jadi Korban, Satu Orang Meninggal Dunia

“Ton Dalmas ini kami bentuk bukan sekadar sebagai kekuatan pengamanan, tetapi sebagai representasi wajah Polri yang ramah, dialogis, dan siap menjadi penjaga demokrasi yang mengedepankan empati,” kata Kapolres, Selasa (15/04/2025).

Dikatakan lebih lanjut, Ton Dalmas telah dilakukan kegiatan pelatihan personel yang dipimpin langsung oleh Kasubbagwatpers Bag SDM Polres Boyolali, AKP Budi Setiawan, didampingi oleh Kasatsamapta AKP Cahyo Nugroho.

"Dalam kegiatan tersebut, disusun struktur pengamanan yang terdiri dari Kompi Dalmas, Ton Pengendalian Huru-Hara (POH) Raimas, serta Tim Pendukung dan Tim Negosiator," kata dia.

Seluruh personel yang telah ditunjuk, diperintahkan untuk melaksanakan latihan lanjutan pada Selasa pagi, 15 April 2025, pukul 08.00 WIB di halaman Polres Boyolali.

Baca Juga: Pengusaha Kue Tien Cakes and Cookies Ini Semakin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan personel dalam pengendalian massa dengan pendekatan taktis, komunikatif, dan sesuai SOP," katanya.

Rosyid menjelaskan, pelatihan yang diberikan mencakup teknik negosiasi lapangan, penggunaan kekuatan secara proporsional, hingga pembekalan psikologis untuk merespons massa dengan kepala dingin.

"Personel juga dibekali peralatan non-letal guna memastikan setiap tindakan pengamanan tetap dalam koridor hukum dan etika," jelasnya.

Baca Juga: Data warga miskin, DPRD Sukoharjo imbau Dinsos awasi peralihan DTKS jadi DTSEN

Kapolres berharap, kehadiran dan kesiapsiagaan Ton Dalmas ini dapat menciptakan ruang dialog yang lebih sehat antara masyarakat dan aparat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X