HARIAN MERAPI - Sebanyak 124 orang warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten dirawat dirumah sakit akibat keracunan hidangan halal bihalal.
Dari jumlah tersebut, satu orang korban keracunan usai menyantap hidangan halal meninggal dunia, yakni Suparno bin Hadi (72).
Kepala BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, Selasa (15/4/2025) mengemukakan, tercatat hingga pukul 10.20 WIB, jumlah korban keracunan usai menyantap hidangan halal bihalal sebanyak 124 orang.
Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit, 47 di antaranya menjalani rawat inap. Yakni di Rumah Sakit Bagas Waras sebanyak 22 orang, RS dr Soeradji Tirtonegoro Klaten sebanyak 11 orang, RS Cakra Husada 5 orang, Puskesmas Gantiwarno 8 orang, dan satu orang dirawat di RS Bhayangkara.
Lebih lanjut Syahruna menjelaskan, dikarenakan tempat tidur di RS Bagas Waras sudah penuh, maka BPBD Klaten mengirim field bed yang ditempatkan di Puskesmas Gantiwarno.
“Kita kirimkan field bed ditaruh di Puskesmas Gantiwarno, karena ini korban masih terus bertambah,” kata Syahruna.
BPBD Klaten kini masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang dikonsumsi para korban, untuk mengetahui penyebab keracunan yang menimpa 124 warga tersebut.
“Sudah dikirim ke Semarang oleh Dinas Kesehatan, insya allah besok jadi. Kami juga masih terus menggerakkan relawan ambulan karena kondisi KLB ini masih terus berlangsung," katanya.
Menurut Syahruna, kronologi kejadian adalah, pada hari Sabtu 12 April 2025 diadakan pentas wayang kulit dalam rangka halal bihalal di RT 13 RW 04 Dukuh Bendungan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
Pada acara itu ada hidangan untuk menjamu warga. Selanjutnya pada Minggu 13 April, sejumlah warga yang menghadiri acara tersebut merasakan mual dan pusing.
Pada Senin 14 April semakin banyak warga yang merasakan gejala tersebut, sehingga dirawat di Puskesmas dan sejumlah rumah sakit.
Baca Juga: Data warga miskin, DPRD Sukoharjo imbau Dinsos awasi peralihan DTKS jadi DTSEN