Khamim bahas 'Mengisi Kemerdekaan dengan Amal Shaleh dan Kebaikan' di Pengajian Rabu Pagi Kajian Majelis Ta’lim Al-Hijrah Masjid Agung Syuhada Yogya

photo author
- Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:26 WIB
Selesai tausyiah lanjut foto bersama jamaah pengajian (Dok. Kajian Majelis Ta’lim Al-Hijrah Masjid Agung Syuhada Yogyakarta )
Selesai tausyiah lanjut foto bersama jamaah pengajian (Dok. Kajian Majelis Ta’lim Al-Hijrah Masjid Agung Syuhada Yogyakarta )

HARIAN MERAPI - Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si tampil sebagai pembicara dalam Pengajian Rabu Pagi, Kajian Majelis Ta’lim Al-Hijrah Masjid Agung Syuhada Yogyakarta, Rabu 13 Agustus 2025.

Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Anggota Majlis Tabligh PP Muhammadiyah Periode 2015-2022, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) DIY, Wakil Ketua Forkom Pengurus Komite Madrasah Aliyah Se-DIY, serta Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakartan itu membahas tema ”Mengisi Kemerdekaan dengan Amal Shaleh dan Kebaikan.”

Kajian diawali dengan kajian seputar kemerdekaan bangsa Indonesia. Definisi Kemerdekaan dalam Islam: (1) Kemerdekaan dalam Islam berarti kebebasan untuk membuat pilihan dan keputusan yang sesuai dengan ajaran Islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,

Baca Juga: Kunci-kunci keberkahan keluarga

(2) Kemerdekaan juga berarti kebebasan dari penindasan, ketidakadilan, dan eksploitasi.

Adapun prinsip-prinsip Kemerdekaan dalam Islam adalah sebagai berikut:

- Kebebasan Beragama: Islam menjamin kebebasan beragama bagi semua orang, sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Baqarah: 256, "Tidak ada paksaan dalam agama".

- Keadilan: Islam menekankan pentingnya keadilan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam memperlakukan orang lain dan menjalankan pemerintahan.

Baca Juga: Puluhan Siswa 3 SMP di Mlati Sleman Alami Keracunan Massal Usai Santap MBG, Ini Dugaannya

- Musyawarah: Islam mendorong musyawarah dalam proses pengambilan keputusan, sebagaimana tercantum dalam QS. Ali Imran: 159.

Dilanjutkan dengan meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dalam mengisi kemerdekaan. Rasulullah Muhammad SAW merupakan pembawa rahmat bagi seluruh alam yang membawa umat manusia pada jalan keselamatan di dunia dan akhirat.

Petunjuk jalan tersebut adalah Dinul Islam (Agama Islam). Agama yang membawa pada jalan kebahagaiaan, kesejahteraan, kedamaian, dan keselamatan umat manusia.

Kemuliaan Rasulullah SAW terletak pada akhlak dan pribadinya. Allah SWT berfirman dalam al-Qur'an dalam Surah Al-Ahzab, ayat 21: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Baca Juga: RS PKU Jogja gelar seminar kesehatan dan gathering bertema, Merdeka dari Penyakit Menular, Perjalanan Berjalan Lancar

Keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW tersebut, setidaknya ditemukan ada lima keluhuran sifat-sifat kemanusiaan.

Pertama, rahmat adalah jiwanya. Rahmat pada diri Nabi bukan sekadar diakibatkan
karena keyatimannya, melainkan suatu amal dan perangai yang tersusun rapi, teratur dengan cara indah mengiringi wujudnya di alam ini yang dimulai sejak beliau dilahirkan sebagai seorang bayi yang yatim piatu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X