DLH Sukoharjo diminta laksanakan tahapan pembangunan pengelolaan sampah sistem RDF

photo author
- Minggu, 20 Juli 2025 | 15:30 WIB
Arsip. Tumpukan sampah di TPA Mojorejo Bendosari dikelola dengan sistem sanitary landfill dan controlled landfill  (Foto: Wahyu Imam Ibadi)
Arsip. Tumpukan sampah di TPA Mojorejo Bendosari dikelola dengan sistem sanitary landfill dan controlled landfill (Foto: Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo diminta melaksanakan tahapan pembangunan pengelolaan sampah dengan sistem refuse, derived fuel (RDF) berupa studi kelayakan, penyusunan Detail Engineering Design (DED).

Pembangunan sampah sistem RDF ini diharapkan menjadi solusi penanganan sampah dan sumber baru pendapatan asli daerah (PAD) Sukoharjo.

Ketua DPRD Sukoharjo Nurjayanto, Minggu (20/7/2025) mengatakan, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sukoharjo sudah melakukan pembahasan perubahan KUA dan Perubahan PPAS APBD Sukoharjo tahun 2025.

Salah satunya yakni merekomendasikan kepada DLH Sukoharjo dan dinas terkait untuk melaksanakan tahapan pembangunan pengelolaan sampah dengan sistem RDF dengan melakukan tahapan-tahapan antara lain melakukan studi kelayakan, penyusunan DED, sampai pada pembangunan tempat pengelolaan sampah sistem RDF.

Baca Juga: Waspada memilih produk skincare di marketplace yang kian marak, pastikan keamanan, perlu jeli dan teliti

Diharapkan sukses pembangunan pengelolaan sampah sistem RDF ini bisa menjadi solusi bagi penanganan sampah di Sukoharjo dan menjadi sumber baru PAD dengan pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar alternatif.

Banggar DPRD Sukoharjo melihat program pembangunan pengelolaan sampah sistem RDF sudah lama muncul namun belum direalisasikan.

Hal ini sangat penting mengingat pertumbuhan sampah buangan masyarakat setiap tahun mengalami peningkatan signifikan. Apabila tidak segera direalisasikan maka dikhawatirkan kedepan keberadaan tumpukan sampah menjadi masalah.

"Pembangunan pengelolaan sampah sistem RDF ini sangat penting sebagai solusi menangani masalah sampah sekaligus sumber baru PAD Sukoharjo. Jadi tahapan harus segera dilaksanakan DLH Sukoharjo," ujarnya.

DLH Sukoharjo masih melakukan kajian pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) sebagai pusat pengolahan sampah masa depan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mojorejo, Bendosari. Kajian yang dikembangkan yakni produk keripik sampah sebagai bahan bakar industri ramah lingkungan.

Baca Juga: Tom Lembong divonis 4 tahun 6 bulan, JPU pertimbangkan langkah akan banding atau tidak

Keberadaan TPST kedepan menjadi keuntungan bagi daerah dalam pengelolaan sampah berupa pengolahan secara modern. Sehingga sampah tidak hanya ditumpuk saja, tapi menghasilkan produk dapat dijual dan menguntungkan.

Kepala DLH Sukoharjo Agus Suprapto mengatakan, sudah ada arahan dari Bupati Sukoharjo terkait pengelolaan sampah masyarakat.

Sampah dipilah dan dipilih serta diolah mulai dari tingkat bawah rumah tangga, RT, RW, desa dan kelurahan. Terakhir sampah dibuang ditingkat kabupaten di TPA Mojorejo, Bendosari.

Sampah yang dibuang di TPA Mojorejo, Bendosari tetap dilakukan pengolahan menggunakan sistem modern. Salah satu yang menonjol dan mendapat perhatian serius pemerintah pusat yakni terkait pemanfaatan gas metan dari pengolahan sampah di TPA Mojorejo, Bendosari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X