Rakor FKUB se-Soloraya digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar: Wujudkan kerukunan umat beragama

photo author
- Jumat, 4 Juli 2025 | 18:30 WIB
Kegiatan FKUB Soloraya di Karanganyar (Foto:Abdul Alim)
Kegiatan FKUB Soloraya di Karanganyar (Foto:Abdul Alim)

HARIAN MERAPI – Pemerintah Kabupaten Karanganyar menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Soloraya bersama Dewan Penasehat FKUB dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kamis (3/7/2025) siang.

Acara dihadiri para pimpinan FKUB, Bakesbangpol, dan Kantor Kementerian Agama dari kabupaten/kota se-Soloraya.

Rapat ini menjadi momentum silaturahmi dan koordinasi antarwilayah untuk memperkuat semangat moderasi beragama serta menjaga kondusivitas sosial di kawasan Solo Raya.

Baca Juga: Pemkab Karanganyar bentuk Satgas Tuntas Sampah OPD

Bupati Karanganyar,Rober Christanto menilai kegiatan ini sangat strategis dalam merumuskan gagasan baru dalam penanganan isu-isu kerukunan umat beragama di tiap wilayah.

“Pertemuan seperti ini sangat penting. Di sini kita bisa berbagi ide dan strategi menangani persoalan-persoalan sosial keagamaan di masing-masing daerah. FKUB adalah rumah besar yang menyatukan seluruh umat beragama,” ungkap Bupati.

Ia juga menyebut bahwa FKUB Karanganyar telah aktif mendampingi masyarakat lintas agama dalam berbagai perayaan keagamaan.

“Saya merasa bangga karena FKUB Karanganyar selalu hadir membersamai masyarakat. Semoga forum seperti ini terus digelar dan menjadi wadah inspirasi bagi semua daerah di Soloraya,” tambah beliau.

Baca Juga: Batik Bakaran Pati motifnya terdiri dari susunan dekoratif

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Dr. H. Wahid Arbani, S.Ag., M.Si., dalam arahannya menyebut bahwa FKUB memiliki peran sangat strategis dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.

“FKUB adalah pilar utama kerukunan. Kegiatan ini penting sebagai forum diskusi dan berbagi praktik baik dalam membangun kedamaian, utamanya melalui sikap moderasi beragama,” ujar Wahid Arbani.

Wahid Arbani menambahkan bahwa Indonesia sebagai bangsa majemuk harus menerima perbedaan sebagai kekuatan, bukan pemisah.

Beliau menegaskan pula bahwa kerukunan tidak dibangun atas dasar keseragaman, tetapi atas dasar kesediaan untuk saling memahami dan menghargai.

Baca Juga: Audiensi ke Kapolresta Sleman, PWI Sleman Siap Perkuat Edukasi Keamanan dan Ketertiban

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X