HARIAN MERAPI - Kisah pilu ini dialami seorang ibu tunggal di Kota Salatiga. Bernama Prihatin (34) warga Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
Ia berjuang sendirian merawat bayi yang baru berusia empat bulan dan menderita kelainan usus sejak lahir.
Bayi perempuan yang diberi nama Delisa Khanza Ramadana lahir prematur saat usia kandungan tujuh bulan. Ia melahirkan di RS DKT dr Asmir Salatiga.
Baca Juga: Motif Batik Bakaran Pati adalah batik tradisional dengan hiasan visual yang sederhana
Bayi ini memiliki berat badan hanya 800 gram dan dirawat inkubator selama 13 hari.
Prihatin menceritakan selama dirawat, Delisa tidak buang air besar. Hanya flek saja.
Selanjutnya, bayi Delisa dirujuk ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Di Yogyakarta dokter melakukan operasi pembuatan lubang stoma akibat usus yang membusuk.
Baca Juga: Sebanyak 80 prajurit TNI dikerahkan cari korban kapal tenggelam di Selat Bali
Untuk operasi lanjutan dokter menyarankan agar berat badan bayi mencapai 4 kilogram terlebih dahulu saat ini, berat Delisa masih dua kilogram lebih.
Prihatin tinggal bersama tiga anaknya di sebuah kamar kos setelah bercerai dengan suami.
Ia tidak bisa bekerja karena harus merawat perhatian khusus terhadap bayi Delisa.
Selama ini ia mengandalkan bantuan tetangga dan donatur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Tahun ajaran baru, penjahit dan pedagang seragam sekolah ramai pesanan
"Kebutuhan plastik stoma dua hari untuk Delisa habis Rp 130.000. Susunya juga pakai susu khusus yang harganya mahal," tutur Prihatin kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).
Ia saat ini juga lagi mengurus administrasi pengajuan bantuan biaya operasi dan kebutuhan medis lainnya.
Ia berharap, bantuan terus mengalir agar bayinya dapat segera menjalani operasi lanjutan dan sehat.
