Ini dampak konflik Iran-Israel bagi industri Indonesia, antisipasi segera

photo author
- Minggu, 22 Juni 2025 | 09:00 WIB
Sejumlah pria mengangkat poster bergambar Presiden Iran Ebrahim Raisi saat menyampaikan rasa duka atas korban kecelakaan helikopter di dekat Varzaqan County, di Teheran, Iran, pada 20 Mei 2024.  (Antara/Xinhua/Shadati)
Sejumlah pria mengangkat poster bergambar Presiden Iran Ebrahim Raisi saat menyampaikan rasa duka atas korban kecelakaan helikopter di dekat Varzaqan County, di Teheran, Iran, pada 20 Mei 2024. (Antara/Xinhua/Shadati)



HARIAN MERAPI- Perang Iran-Israel berdampak bagi industri Indonesia, karena itu harus ada ancang-ancang agar dapat diantisipasi.


Konflik terbuka Iran-Israel juga memberi dampak buruh bagi ekonomi global, sehingga harus segera diantisipasi.

 


Perang dua negara di Timur Tengah tersebut berpotensi menyeret dunia ke konflik terbuka yang lebih luas, yang secara langsung memberikan dampak buruk terhadap ekonomi global.

 

Baca Juga: Peruntungan Shio Anjing besok Minggu 22 Juni 2025, hindari semua hal yang berlebihan, terutama alkohol dan tembakau

Dampak dari konflik tersebut berpotensi tetap terasa ke Indonesia, meski berada jauh dari pusat konflik. Terutama sektor perindustrian yang secara signifikan mulai merasakan tekanan dari lonjakan harga energi, logistik, serta fluktuasi nilai tukar.

Kondisi yang tak menentu ini memunculkan kekhawatiran di kalangan pengusaha manufaktur, karena adanya kenaikan harga minyak mentah dunia yang dipicu oleh potensi gangguan pasokan dari Timur Tengah.

Harga minyak brent, jenis minyak mentah yang dijadikan patokan harga global, yang sebelumnya stabil, kini berfluktuasi ke kisaran 73 hingga 92 dolar AS per barel atau Rp1,2 –1,5 juta. Angka tersebut berpotensi naik hingga 20 persen.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mendorong pengusaha industri domestik untuk mengambil langkah adaptasi. Salah satunya melakukan efisiensi energi, mengingat ketergantungan sektor industri pada bahan bakar impor cukup tinggi.

Baca Juga: Kasus perusakan mobil ambulans saat demo sopir truk odol di Ring Road Mojosongo akhirnya sepakat damai

Ini dilakukan sebagai ancang-ancang agar eskalasi konflik Iran dan Israel yang berkepanjangan tak terlalu memberikan dampak signifikan terhadap pemajuan manufaktur nasional.

Selain penggunaan energi secara lebih bijak, diversifikasi sumber energi juga perlu dilakukan. Dorongan untuk mulai memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) seperti bioenergi dan panas bumi (geothermal) perlu dipacu.

Ini karena sumber EBT di Tanah Air cukup melimpah, dengan total potensi elektrifikasi mencapai 3.687 gigawatt (GW) yang bisa didapatkan dari berbagai sumber, seperti surya, angin, air, dan bioenergi.

Pengusaha industri juga mesti melihat potensi dari limbah produksi sebagai alternatif bahan bakar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X