HARIAN MERAPI - Desa Salam di Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, terus memperluas lahan pertanian dan perkebunan guna mendukung program ketahanan pangan.
Namun, perluasan lahan pertanian dan perkebunan baru di Desa Salam, Patuk, Gunungkdul, Yogyakarta, guna mendukung program ketahanan pangan itu menghadapi sejumlah kendala.
Beberapa kendala perluasan lahan pertanian dan perkebunan di Desa Salam, Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta, untuk ketahanan pangan antara lain belum terdapatnya akses jalan usaha tani, dan irigasi.
Lurah Desa Salam, Asmuni mengungkapkan selama ini di wilayahnya memang terdapat banyak lahan tidur yang tidak produktif. Namun dengan adanya bantuan alsintan, beberapa lahan tidur di wilayahnya pun mulai digarap.
Baca Juga: Isu ijazah palsu Jokowi belum berakhir
"Karena itu saya terima kasih dengan adanya bantuan traktor roda empat, yang sangat membantu dalam perluasan dan pengolahan lahan pertanian di desa kami," kata Asmuni, dalam sambutan acara serap aspirasi bersama Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto SE, Senin (2/6/2025).
Serap aspirasi bersama Komisi IV DPR RI di Aula Balai Desa Salam itu juga dihadiri oleh Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto SE MM, dan jajaran pemerintah setempat.
Lebih jauh dalam sambutannya, Lurah Desa Salam Asmuni mengemukakan jika di wilayahnya terdapat 86 hektare lahan pertanian, 78 hektare lahan perkebunan, dan lebih dari 130 hektare lahan perhutanan.
Asmuni menyebut, dengan kontur tanah yang subur membuat potensi pertanian, perkebunan, dan kehutanan di Desa Salam bisa maksimal berproduksi.
Baca Juga: Nisab berkurban, berikut penjelasan biar tidak salah
"Selama ini petani kami bisa panen padi setahun dua kali, kemudian komoditas perkebunan seperti kakao, mangga, rambutan, dan alpukat, tumbuh subur dan maksimal," kata Asmuni.
Sementara itu dengan adanya perluasan lahan pertanian baru, Asmuni berharap jika nantinya komoditas produktif seperti padi, jagung, dan singkong, bisa semakin dikembangkan.
Asmuni juga mengungkapkan, jika sektor lain yang turut mendukung program ketahanan pangan di wilayahnya adalah peternakan dan perikanan. Mulai dari ayam petelur, ikan lele, serta nila.
"Karena itu, kami sangat berharap adanya dukungan dari pemerintah, untuk lebih mengembangkan potensi ketahanan pangan di desa kami," kata Asmuni.
Baca Juga: BRI dorong pertumbuhan UMKM, ini hasilnya: Indeks Bisnis UMKM BRI terus tumbuh dan meningkat