Kejari geledah kantor Dinas Kesehatan Karanganyar terkait dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan senilai Rp7 miliar, ini barang yang disita

photo author
- Jumat, 16 Mei 2025 | 21:30 WIB
Penggeledahan di kantor DKK Karanganyar oleh aparat Kejari (Foto: Abdul Alim)
Penggeledahan di kantor DKK Karanganyar oleh aparat Kejari (Foto: Abdul Alim)

HARIAN MERAPI - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar melakukan penggeledahan terkait dugaan korupsi pada pengadaan alat kesehatan senilai Rp 7 miliar di tahun anggaran 2023.

Dalam penggeledahan yang berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar pada Jumat (16/5/2025) itu, Kejari menyita dokumen kontrak, laptop dan kuitansi pembayaran ke rekanan pengadaan alat kesehatan.

Kasi Pidana Khusus Kejari Karanganyar, Hartanto mengatakan dokumen yang disita dari kantor DKK Karanganyar dikumpulkan di dua boks kontainer.

Baca Juga: Dukung swasembada pangan nasional, luas tanam padi MT II Mei di Sukoharjo seluas 6.500 hektar

Hingga Jumat sore, dokumen masih diverifikasi timnya. Beberapa staf dinas kesehatan diminta membantu timnya mengklasifikasi dan memverifikasi dokumen. 

"Penggeledahan untuk mencari dokumen berkaitan pengadaan alkes tahun 2023," kata Hartanto.

Usai kasusnya dinaikkan ke penyidikan, aparat menelusuri bukti-bukti berupa kontrak kerja, bukti pembayaran dan sebagainya. 

Dikatakannya, modus kecurangan pengadaan ini memanfaatkan e-katalog. Pelaku sengaja mengarahkan sistem memenangkan calon rekanan tertentu.

Baca Juga: Seorang Nenek Korban Pengeroyokan di Pasar Mangu, Datangi Polres Boyolali

Pelaku membocorkan spesifikasi dan kriteria ke rekanan itu supaya menampilkan barang di e-katalog sesuai alkes yang dibutuhkan Dinas Kesehatan Karanganyar. Dengan demikian, seolah-olah proses lelangnya wajar. 

Setelah alkes dibeli, Dinas Kesehatan mendistribusikannya ke puskesmas utama dan puskesmas pembantu di 17 kecamatan. Dari situlah alkes didistribusikan lagi ke Posyandu. 

Alkes yang dibeli mencapai ratusan jenis diantaranya timbangan berat badan, termometer dan stetoskop. Jumlah barang mencapai ribuan. 

"Yang kecil-kecil banyak sekali. Ada pula yang nilainya tinggi," katanya. 

Baca Juga: Kiat rutinitas bantu kenyamanan tidur anak, ini yang harus diketahui orang tua

Sebanyak 14 saksi telah dimintai keterangan. Mereka diantaranya dari rekanan penyedia alkes. Meski demikian, penyidik belum menetapkan tersangka. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X