HARIAN MERAPI - Kodim 0726 Sukoharjo membantu pembuatan rumah burung hantu sebagai bagian mendukung program pemerintah terkait swasembada pangan.
Keberadaan burung hantu sangat penting dalam pertanian menjadi predator alami untuk menekan serangan hama tikus.
Pemasangan rumah burung hantu dilaksanakan di hamparan sawah di wilayah Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Jumat (25/4/2025).
Kegiatan dipimpin Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Supri Siswanto dan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno.
Baca Juga: Risiko kendarai motor tanpa SIM
Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Supri Siswanto mengatakan, Kodim 0726 Sukoharjo mendukung penuh swasembada pangan yang menjadi program pemerintah pusat.
Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu daerah lumbung pangan penting yang mampu menghasilkan padi dengan jumlah besar.
Salah satu bentuk mendukung tercapainya swasembada pangan tersebut dilakukan upaya menekan serangan hama tikus. Keberadaan hama tikus sering meresahkan petani karena merusak tanaman padi.
Sebagai upaya menekan serangan hama tikus tersebut digunakan hewan predator alami yakni burung hantu. Keberadaan burung hantu sangat penting dalam mendukung keberhasilan swasembada pangan dengan hasil panen melimpah.
Baca Juga: Heboh aksi kekerasan seksual di UGM
"Kodim 0726 Sukoharjo mendukung penuh program swasembada pangan. Kegiatan pemasangan rumah burung hantu ini dilakukan untuk menekan serangan hama tikus dan memastikan hasil panen padi petani melimpah," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, mengatakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo bersama pihak terkait seperti petani, pelestari burung, Kodim 0726 Sukoharjo dan lainnya aktif dalam perlindungan dan perkembangbiakan burung hantu dalam mendukung sektor pertanian.
Hal ini penting mengingat keberadaan burung hantu sebagai hewan predator alami pemburu mematikan tikus.
Hama tikus selama ini menjadi keresahan besar bagi petani karena merusak tanaman padi. Karena itu keberadaan burung hantu sangat penting dalam menekan serangan hama tikus tersebut.
Baca Juga: Hingga Akhir Maret 2025, BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun Untuk Dorong Ekonomi Kerakyatan