HARIAN MERAPI - Menurut cerita, pohon keramat Nangka Growong di Kaki Gunung Merbabu tadinya merupakan peninggalan Ki Ajar Windusana yang diberi kekuasaan.
Menurut mantan Kepala Desa Gantang, Muhyad S.Sn menuturkan, konon lesung dari kayu pohon nangka ini dulu merupakan senjata ampuh Ki Ajar Windusana, seorang tokoh ulama penyebar agama Islam di daerah ini, ketika beradu kesaktian dengan Aki Dalem, seorang tokoh dan penyebar agama Hindu yang berasal dari Kerajaan Majapahit.
Mereka bertemu di kawasan kaki Gunung Merbabu ini pada masa peralihan zaman kejayaan Hindhu ke jaman Islam, sekitar abad ke 14 Masehi.
Ketika masa surutnya Kerajaan Majapahit yang beragama Hindu – Buddha, mulai muncul kerajaan yang berlandaskan agama Islam di Tanah Jawa.
Kedua tokoh agama yang masing-masing mempunyai misi untuk mempertahankan dan menyebarkan agamanya itu bertemu di kawasan kaki barat Gunung Merbabu yang kala itu berupa Bumi Perdikan ‘Ratawun’.
Dalam buku ‘Nagabumi’ tulisan Edy Sedyawati dan kawan-kawan, disebutkan pada masa
abad 8 – 9 Masehi, di kawasan kaki barat gunung Merapi – Merbabu ada sebuah bumi perdikan
bernama ‘Ratawun’ sejak masa Kerajaan Mataram Kuna.
Di bumi perdikan ini agama Hindu sangat berpengaruh dan banyak dianut masyarakat setempat. Candi-candi kuna peninggalan masa lalu yang yang banyak terdapat di kawasan ini sebagai tempat-tempat pemujaan agama Hindu di daerah ini merupakan bukti.
Candi-candi yang tersisa itu adalah Candi Pendem, Candi Asu, Candi Lumbung, Candi Kajangkasa, Candi Gendelan, dan mungkin masih banyak lagi.
Tidak diketahui dengan pasti, apa nama asli candi-candi itu, karena sampai kini belum
ditemukan catatan atau prasasti yang menyebut dengan jelas nama candi-candi itu.
Ki Ajar Windusana, oleh warga dusun setempat tidak diketahui siapa sebenarnya dan dari
mana asal muasalnya.
Namun menurut kisahnya, dia pernah berguru untuk memperdalam agama Islam kepada Syech Abdul Khodir Jaelani di negeri Baghdad bersama 13 orang lainnya.
Baca Juga: Polres Sukoharjo tangkap pelaku penyalahgunaan BBM subsidi di SPBU Cuplik
Mereka yang berguru bersama Ki Ajar Windusana antara lain, Kyai Syarif yang makamnya di puncak Gunung Merbabu, Kyai Saloka yang makamnya di Selo, Ki Ajar Daka yang makamnya di
Dakan, Pakis, Ki Ajar Salokantoro yang pusaranya ada di Getasan, dan Ki Ajar – Ki Ajar yang
lain yang makamnya berada di Kebumen, Banten, Madura dan Cirebon.