Sendangmulyo Sleman Kembali Gelar Lomba Menembak Tikus, 102 Penembak Berhasil Bidik 954 Ekor

photo author
- Selasa, 18 Februari 2025 | 08:30 WIB
Warga berkumpul di Lapangan Tiban, Sendangmulyo, Minggir, Kabupaten Sleman untuk mengikuti lomba berburu tikus. (ANTARA/HO-DP3 Sleman)
Warga berkumpul di Lapangan Tiban, Sendangmulyo, Minggir, Kabupaten Sleman untuk mengikuti lomba berburu tikus. (ANTARA/HO-DP3 Sleman)

 

HARIAN MERAPI - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menggelar lomba menembak tikus sebagai salah satu bentuk inisiatif gerakan pengendalian hama di Sendangmulyo, Kecamatan Minggir untuk mengamankan tanaman padi seluas 150 hektare.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono menyampaikan, kegiatan berburu tikus paling tepat dilaksanakan pada fase vegetatif padi kira-kira usia 1-1,5 bulan karena di fase generatif tentu para penembak akan kesulitan membidik target.

"Serangan hama tikus dapat menurunkan produksi hingga 30-50 persen. Normalnya satu hektare lahan menghasilkan sekitar 6 ton, jika terserang tikus bisa turun menjadi 3-4 ton saja. Setelah kegiatan menembak musim tanam yang lalu, 70-80 persen area bisa panen," kata Suparmono dikutip dari ANTARA di Sleman, Minggu (16/2).

Baca Juga: PSIM Jogja Promosi Liga 1, PSS Sleman Belum Keluar dari Zona Degradasi

Oleh karena itu, ia mengatakan dinas pertanian mendukung dengan memberikan apresiasi sebesar Rp3.000 per ekor tikus hasil buruan pada kegiatan tersebut. "Kami berharap gerakan ini dapat mengendalikan hama tikus di wilayah Sleman," ujarnya.

Lurah Sendangmulyo Budi Susanto mengatakan kegiatan lomba menembak tikus ini sudah digelar ketiga kalinya mengingat hasil yang memuaskan pada dua gelaran lomba sebelumnya.

"Dua kali hasilnya bagus sekali, petani bisa panen. Kami adakan lagi karena sudah mulai masa tanam dan petani kita sudah mengeluh, baru menebar benih padi saja sudah dimakan tikus. Kali ini kami bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman. Bagi penembak kegiatan ini untuk menyalurkan hobi dan bagi kami untuk menjalankan visi misi dalam membantu petani Sendangmulyo," kata Budi.

Baca Juga: Pasar Murah Goes To Kemantren Diserbu Warga Kota Yogyakarta

Menurut Budi, luas area lomba menembak ini berada di lahan sawah lima padukuhan yaitu Padukuhan Tiban, Klepu, Slarongan, Krompakan, dan Sumber dengan perkiraan seluas 150 hektare.

"Jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 102 penembak yang berhasil mendapatkan 954 ekor tikus. Penembak terbanyak mendapatkan hadiah berupa perlengkapan rumah tangga dan uang pembinaan," ujarnya.

Direktur Perbenihan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gunawan mengapresiasi kegiatan lomba menembak tikus sebagai salah satu bentuk inisiatif gerakan pengendalian hama.

Baca Juga: Inilah tren baju yang paling dicari untuk Lebaran 2025

"Apresiasi luar biasa kami sampaikan pada komunitas penembak yang berguna bagi masyarakat sekitar, dan yang terpenting dalam pelaksanaannya faktor keamanan para peserta tetap diperhatikan," katanya.

Menurut Gunawan, ada beberapa jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) pada padi seperti wereng coklat, burung, tikus, dan lain-lain. Dalam konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) saat berhadapan dengan alam niatkan semua dengan baik, istilah yang digunakan bukan pemberantasan tetapi pengendalian. Misalnya tikus setelah dilakukan gerakan pengendalian tidak menyerang lagi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X