Gropyokan tikus di Sukoharjo manfaatkan burung hantu

photo author
- Jumat, 17 Januari 2025 | 18:25 WIB
Ilustrasi. Hasil gropyokan tikus sawah di Popongan Karanganyar.  (Foto: Abdul Alim)
Ilustrasi. Hasil gropyokan tikus sawah di Popongan Karanganyar. (Foto: Abdul Alim)

Petani juga melindungi keberadaan hewan predator tersebut dari hal tidak diinginkan. Salah satunya mencegah dari perburuan liar sehingga bisa mematikan ular dan burung hantu.

"Seperti di wilayah Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo petani sudah memanfaatkan hewan predator ular dan burung hantu dalam menangani serangan hama tikus. Khusus untuk burung hantu disana petani juga sudah memiliki penangkaran sendiri untuk dikembangbiakkan," lanjutnya.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, mengatakan, petani masih membutuhkan predator alam untuk membantu serangan hama. Petani meminta agar keberadaan hewan tersebut tidak diburu dan terus dilindungi.

Predator alam tersebut seperti burung hantu, ular sawah dan lainnya. Petani meminta hewan tersebut tetap dilepasliarkan di habitat alam.

Baca Juga: Siapkan Sekolah Unggulan, Wamendikdasmen Kunjungi SMA Muhi Yogyakarta

"Seperti burung hantu dan ular sawah sangat membantu ekosistem alam dimana predator alam ini akan memangsa tikus. Padahal tikus ini hama yang ditakuti petani karena merusak tanaman padi. Jadi predator alam ini sangat membantu dan kami minta tidak diburu," ujarnya.

Pengurus P3A Dam Colo Timur menekankan kepada petani dan masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem alam. Salah satunya dengan tidak melakukan penangkapan terhadap predator alam.

"Populasi tikus sangat cepat dan merusak tanaman padi. Kalau hanya mengandalkan gropyokan tikus dari satu atau dua orang petani saja tidak cukup. Perlu pemangsa alam seperti burung hantu dan ular sawah," lanjutnya.

Jigong mengatakan, khusus untuk burung hantu, Pengurus P3A Dam Colo Timur terus melakukan sosialisasi kepada petani. Salah satunya dengan kegiatan penangkaran dan pemanfaatan burung hantu dalam membasmi hama tikus.

Baca Juga: Temani Agus Difabel pada Sidang Pertama, Sang Ibu Justru Pingsan dan Terbentur Sampai Harus Dilarikan ke Rumah Sakit

Pemanfaatan burung hantu tersebut sudah terlihat hampir disemua wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Petani sudah membuat rumah burung hantu (Rubuhan) sebagai tempat tinggal burung hantu di area persawahan.

Petani juga melakukan patroli dengan sasaran pemburu burung yang berkeliaran di area persawahan. Petani langsung menghentikan orang apabila membawa senapan atau ketapel yang akan memburu burung hantu.

"Ada jenis hama lainya yang bisa tekan tingkat serangannya dengan memanfaatkan predator alam," lanjutnya. (*)

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X