HARIAN MERAPI - Kelompok tani dibantu prajurit TNI berburu tikus di areal persawahan Kelurahan Popongan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Jumat (10/1/2025).
Di wilayah Karangayar ini, sekitar 70 persen sawah rusak dimakan tikus.
Perburuan tikus atau gropyokan diikuti puluhan anggota kelompok tani Ngudi Mulyo 4 Popongan dan anggota Koramil 1 Karanganyar.
Baca Juga: Ingin belajar terjemah Alquran bahasa daerah, unduh di aplikasi Quran Kemenag berikut ini
Mereka didampingi petugas Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar.
Pembasmian tikus menggunakan teknik emposan atau diracun gas dan umpan atau makanan beracun.
Dalam waktu satu jam, ratusan tukus di hamparan sawah Kelurahan Popongan mati.
Sebagian bangkainya ditemukan berceceran di pematang sawah sedangkan lainnya di dalam tanah.
Baca Juga: Begini cara mengatasi perselingkuhan menurut Komnas Perempuan
"Ini langkah mengendalikan tikus yang juga hama pertanian. Sekitar 10 hektare se Karanganyar diserang tikus," kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultur Dispertan PP Karanganyar, Feriana Dwi Kurniawati.
"Tersebar di Karanganyar Kota, Jaten, Karangpandan dan Kebakkramat," lanjutnya seraya menyebut Karanganyar memiliki 20.700 hektare sawah.
Ia mengatakan upaya ini simultan dengan pemanfaatan burung hantu yang merupakan musuh alami tikus.
Baca Juga: Rumah dijual tanpa izin, suami ajukan gugatan ke pengadilan, begini kronologinya
Saat ini telah dibangun 60 rumah burung hantu (rubuha) tersebar di Karanganyar.