Jelang Akhir Tahun, Fase Puncak Hujan, Masyarakat Sukoharjo Diingatkan Waspada Bencana Alam

photo author
- Sabtu, 30 November 2024 | 10:11 WIB
Ilustrasi. BPBD Sukoharjo mengingatkan potensi bencana alam pada musim hujan. (pixabay.com/wal_172619)
Ilustrasi. BPBD Sukoharjo mengingatkan potensi bencana alam pada musim hujan. (pixabay.com/wal_172619)

HARIAN MERAPI - Masyarakat diminta mewaspadai cuaca ekstrem berdampak pada kerawanan bencana alam selama periode Desember 2024 dan Januari-Februari 2025 karena merupakan fase puncak musim hujan.

Terdekat kewaspadaan terdilakukan masyarakat saat menghadapi akhir tahun 2024 bersamaan momen perayaan Natal dan tahun baru.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Sabtu (30/11/2024) mengatakan, kewaspadaan terhadap bencana alam semakin diintensifkan mengingat kondisi cuaca sekarang cukup ekstrem di mana ada peningkatan curah hujan dan angin kencang setiap hari.

Baca Juga: Prabowo Bicara di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia: Jaga Uang Rakyat, Harus Bijak

Hujan deras dengan durasi waktu lama berdampak pada peningkatan signifikan debit air sungai. Sedangkan angin kencang bersifat merusak seperti merobohkan pohon dan atap bangunan.

Cuaca ekstrem tersebut membuat BPBD Sukoharjo gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait kerawanan bencana alam. Sebab banjir, angin kencang, bahkan tanah longsor bisa terjadi kapan saja.

BPBD Sukoharjo membagi dua fase kerawanan bencana alam. Pertama yakni fase menjelang akhir tahun dimana bencana alam diwaspadai bersamaan dengan momen perayaan Natal dan tahun baru. Pada periode Desember 2024 diperkirakan ada peningkatan curah hujan disertai angin kencang.

Selama satu bulan tersebut dan menjelang akhir tahun 2024 masyarakat diminta tetap waspada. Khususnya warga yang tinggal di wilayah rawan banjir seperti di bantaran Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya. Termasuk warga yang tinggal di wilayah rawan angin kencang berdampak pada pohon tumbang.

Baca Juga: 3 Tahun Menanti, Suami Citra Kirana Siap Dihukum Jika Tes DNA Anak Wenny Ariani Menunjukan Hasil Positif!

Fase kedua yakni pada periode Januari dan Februari 2025 di mana merupakan waktu terjadinya puncak musim hujan. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan curah hujan. Selain itu, BPBD Sukoharjo juga sudah menerima informasi awal dari BMKG terkait kondisi cuaca termasuk waktu puncak musim hujan.

"Jelang akhir tahun 2024 dan memasuki awal tahun 2025 masyarakat diminta mewaspadai cuaca ekstrem berdampak pada kerawanan bencana alam selama periode Desember 2024 dan Januari-Februari 2025 karena merupakan fase puncak musim hujan," ujarnya.

Sebagai bentuk kewaspadaan tersebut maka BPBD Sukoharjo gencarkan pemantauan wilayah. Termasuk mengaktifkan tanggap bencana alam sampai di tingkat desa dan kelurahan.

Baca Juga: BRI Hadirkan Program Pinjaman BRIguna Spesial HUT ke-129 dengan Suku Bunga Mulai 8,129%

Pemkab Sukoharjo sendiri sudah memiliki kecamatan dan desa tanggap bencana tersebar di sejumlah wilayah. Keberadaanya kembali diaktifkan dengan melibatkan unsur terkait.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X