Bantuan air bersih yang datang bisa langsung digunakan warga. Sebab sebelumnya warga mengeluhkan kekurangan air bersih dampak musim kemarau.
Data BPD Sukoharjo menyebutkan total ada 17 desa rawan kekeringan di Kabupaten Sukoharjo tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu.
Data BPBD Sukoharjo diketahui wilayah rawan kekeringan tinggi di Kecamatan Weru meliputi Desa Karangtengah, Desa Karangwuni, Desa Krajan, Desa Jatingarang, Desa Karanganyar, Desa Alasombo, Desa Karangmojo, Desa Weru, Desa Karakan, Desa Tegalsari, Desa Tawang dan Desa Ngreco.
Wilayah Kecamatan Bulu kerawanan kekeringan tinggi di Desa Kamal, Desa Kunden, Desa Puron. Sedangkan di Kecamatan Tawangsari wilayah rawan kekeringan tinggi di Desa Watubonang dan Desa Pundungrejo.
"Kondisi cuaca sulit diprediksi. Kapan musim kemarau kami terus memantau perkembangan informasi resmi pemerintah," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo terkait dengan perubahan cuaca ekstrem meminta kepada pemerintah desa dan kecamatan di wilayah rawan kekeringan untuk aktif memantau kondisi stok air warga dan koordinasi dengan tingkat kabupaten.
Hal ini dilakukan agar saat warga kekurangan air bersih bisa langsung dilakukan penanganan dengan mengirim bantuan.
Camat Bulu Widyanto Setyo Wibowo, mengatakan, Kecamatan Bulu merupakan wilayah rawan kekeringan. Saat ini belum ada warga yang meminta bantuan air bersih.
Baca Juga: Diikuti 2.500 Peserta, KAI Bandara Gelar Glow Night Fun Run, Rutenya Melewati Ini
Namun demikian Pemerintah Kecamatan Bulu bersama BPBD dan petugas terkait termasuk melibatkan pemerintah desa terus melakukan pemantauan wilayah. Petugas mengecek langsung ketersediaan air bersih di sumur rumah warga.
"Ada beberapa desa di Kecamatan Bulu rawan kekeringan dan warga kekurangan air bersih seperti di Desa Kamal, Kunden dan Kedungsono. Masih kami pantau sumur warga dan apabila ada yang kekurangan air bersih maka langsung kami mintakan bantuan ke Pemkab Sukoharjo dan segera dikirim," ujarnya.
Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi, mengatakan, kondisi cuaca ekstrem menjadi hal penting yang harus dilakukan antisipasi sejak dini baik saat musim hujan maupun kemarau. Khusus untuk saat ini antisipasi dilakukan terkait dampak kekeringan akibat cuaca panas.
Datangnya musim kemarau tidak hanya berdampak pada kondisi lingkungan kering saja, namun juga lebih besar lagi karena banyak warga terancam kekurangan air bersih.