Pendataan dan Pemetaan Kekeringan, Droping Air Bersih Wajib Lapor BPBD Sukoharjo, Ini Daerah yang Rawan Kekeringan

photo author
- Senin, 22 Juli 2024 | 16:50 WIB
Arsip. Pemkab Sukoharjo kirim bantuan air bersih ke warga terdampak kekeringan.  (Wahyu imam ibadi)
Arsip. Pemkab Sukoharjo kirim bantuan air bersih ke warga terdampak kekeringan. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Droping air bersih ke warga terdampak kekeringan wajib melaporkan sasaran pengiriman bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo.

Hal ini penting terkait pendataan dan pemetaan wilayah kekeringan dampak cuaca panas kemarau. Sistem tersebut nantinya akan diterapkan sebagai bentuk pemerataan bantuan sekaligus sinkronisasi data BPBD Sukoharjo.

Kepala BPBD Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (22/7/2024) mengatakan, menghadapi dampak kekeringan akibat cuaca panas musim kemarau dilakukan dengan penerapan sistem droping air bersih.

Baca Juga: Sudah Sebulan Dirawat di RS Arab Saudi, Satu Jemaah Haji Asal Gunungkidul Belum Kembali

Droping air bersih di daerah sepenuhnya menjadi kewenangan Pemkab Sukoharjo dengan menunjuk BPBD dan PDAM.

Ariyanto menjelaskan, setiap kali kekeringan datang dampak musim kemarau warga di sejumlah wilayah sering meminta bantuan air bersih ke Pemkab Sukoharjo.

Distribusi melalui daerah dapat terdata jelas. Namun, dalam pelaksanaanya ternyata ada donatur yang melakukan droping air bersih secara mandiri tanpa melapor.

"Selain dari Pemkab Sukoharjo atau lembaga resmi pemerintah. Ada juga donatur swasta, kelompok dan perorangan melakukan droping air bersih," katanya.

Baca Juga: Hasil Patroli Bawaslu Pati, Banyak Pemilik Rumah yang Keberatan Ditempel Stiker Pilkada

"Itu dipersilakan dan kami meminta hanya wajib lapor sekedar informasi pendataan dan pemetaan saja demi data valid wilayah mana saja yang sudah kekeringan dan menerima air bersih. Apabila di sana sudah cukup maka droping bisa dialihkan ke wilayah lain yang kurang," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo sudah melakukan sosialisasi kepada pemerintah desa dan kecamatan. Termasuk juga diteruskan ke tingkat RT dan RW. Hal ini penting agar tetap terjalin komunikasi dan koordinasi data dan peta penting droping air bersih.

"Donatur misal mau melakukan droping air bersih langsung ke warga terdampak kekeringan dipersilakan. Tapi ya tetap melapor ke BPBD Sukoharjo sekedar data dan peta saja," katanya.

Baca Juga: Heboh pencuri ditangkap, dipaksa makan cabai hasil curiannya di Temanggung

"Begitu saja warga apabila kekurangan air bersih terdampak kemarau bisa melapor ke pemerintah desa dan kecamatan. Nanti akan diteruskan ke Pemkab Sukoharjo dan bantuan air bersih dikirim," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X