HARIAN MERAPI - Babad Gembongan 2024 kembali digelar di Desa Singopuran Kecamatan Kartasura, Minggu (21/7/2024). Kegiatan digelar sebagai bentuk pelestari budaya mengajak masyarakat mengenang Kerajaan Kartasura.
Berbagai acara diselenggarakan seperti Kirab Budaya Gembongan, Grebeg Tumpeng dan Gunungan dilanjutkan Kembul Bujono, Fragmen dan pentas seni.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, saat ini sistem dan struktur pemerintahan sudah semakin maju dan berkembang sehingga sering kali meninggalkan ciri khas yang ada di wilayah masing-masing, sehingga banyak yang mengenal suatu wilayah sebagai sebuah identitas hanya dengan desa, RW maupun RT saja.
Keberadaan kampung/dusun sebagai sebuah bagian penting ruang kota, tak terpisahkan dari pengembangan perencanaan kota yang kreatif.
Baca Juga: Kundha Kabudayan DIY gelar Festival Upacara Adat, Kulon Progo jadi Runner Up
Kampung/dusun menjadi bagian dalam menciptakan identitas kota, karena kampung/ dusun menjadi sumber kreatifitas, menjadi pusat kegiatan sosial budaya dan perekonomian kreatif.
Keberadaannya menjadi pondasi dan penopang struktur perkembangan pembangunan dalam pembentukan identitas kota.
Dalam konsep ini maka identitas kampung/dusun menjadi penting untuk digali, diperkenalkan dan dimunculkan kembali sebagai sebuah identitas dalam segala hal kekhasannya sebagai tempat yang mandiri dan mendukung konsep yang lebih luas di Kabupaten.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Babad Gembongan merupakan sebuah event budaya dan kesenian tradisional, yang dilaksanakan dalam rangka menggali asal usul kampung/Dusun Gembongan dan untuk melestarikan (nguri-uri) budaya dan kesenian lokal, dengan kegiatan antara lain Kirab Budaya Gembongan, Grebeg Tumpeng dan Gunungan dilanjutkan Kembul Bujono, Fragmen dan pentas seni.
Baca Juga: Buntut gangguan Microsoft Windows, Menhub minta maskapai gunakan teknologi canggih
"Oleh karena itu saya mengapresiasi penyelenggaran kegiatan Babad Gembongan 2024 ini," ujarnya.
Kegiatan seperti ini harus kita dukung bersama, karena kegiatan ini memiliki arti yang luar biasa, selain sebagai sarana untuk menggali dan mengenalkan asal usul Dusun Gembongan.
Selain itu juga sebagai sarana untuk menampilkan dan melestarikan seni dan budaya lokal, serta sebagai sarana untuk memupuk rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan diantara elemen masyarakat yang ada, juga sebagai hiburan dan tontonan bagi masyarakat Dusun Gembongan dan sekitarnya.
"Untuk itu saya berharap, agar kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin tahunan, terus dapat dipertahankan dan ditingkatkan dimasa-masa yang akan datang, sehingga kegiatan ini mampu dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sebuah potensi wisata daerah, yang mampu mendorong pertumbuhan, kemajuan serta nama baik Dusun Gembongan," lanjutnya.