HARIAN MERAPI - Angka kasus stunting di Kabupaten Sukoharjo terus mengalami penurunan. Pemkab Sukoharjo tekankan pentingnya pemenuhan gizi keluarga melalui sayuran yang ditanam sendiri di pekarangan.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Kamis (4/7/2024) mengatakan, Pemkab Sukoharjo serius dalam penanganan stunting. Keterlibatan semua pihak diperlukan dengan menekankan tentang pentingnya pemenuhan gizi keluarga.
"Gizi keluarga harus dipenuhi. Bagaimana caranya? Ibu-ibu bisa dengan menanam sayuran di pekarangan rumah, menggunakan ember bekas dan lainnya," katanya.
Baca Juga: Jebol Atap Toko, Mahasiswa Pelaku Pencurian Ratusan Vape Diamankan Polsek Gamping, Ini Motifnya
"Juga pelihara ikan di kolam. Hasil panen itu selain itu dikonsumsi sendiri juga bisa dijual menambah pendapatan," lanjutnya.
Pemkab Sukoharjo juga membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dengan pemberian makanan tambahan. "Kemarin ada daerah yang dapat penghargaan zero stunting dan saya ingin Sukoharjo seperti itu. Angka stunting kita terus turun dan sekarang 6,9 persen," lanjutnya.
Bupati meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo kerja keras sampai zero stunting. Sebab di Kabupaten Sukoharjo saat ini masih ada temuan kasus stunting.
"Orang tua menjadi kunci penting dengan memberikan asupan tambahan gizi yang dibantu pemerintah," lanjutnya.
Baca Juga: Waspada bila feses berwarna hitam, bisa jadi tanda terkena kanker lambung, begini saran dokter
Pemkab Sukoharjo sudah melakukan upaya pada tahun 2023 menurunkan angka stunting. Kerja keras juga masih akan dilakukan pada tahun 2024 ini untuk menekan angka kasus stunting.
Perhatian Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terhadap masalah percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas, karena stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia, sehingga dengan kata lain Kabupaten Sukoharjo masih mempunyai pekerjaan rumah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Stunting menjadi permasalahan yang harus ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi semua pihak, pemerintah, pengusaha swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat dan yang paling berperan adalah dimulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai individu atau pribadi.
Baca Juga: Terkait tewasnya wartawan Tribrata TV dan keluarganya, ini yang akan dilakukan Komnas HAM
Yakni dengan membangun ketahanan keluarga secara utuh di berbagai bidang, baik bidang kesehatan, bidang ekonomi, pendidikan anak maupun kebahagiaan keluarga, mulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi dan kualitas lingkungan.