Angka stunting 12,4 persen, Wabup Sleman ajak stakeholder bersinergi turunkan prevalensi Stunting

photo author
- Jumat, 7 Juni 2024 | 21:17 WIB
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa (tiga dari kiri) saat meluncurkan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting  (Foto : Dok. Prokopim Setda Sleman)
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa (tiga dari kiri) saat meluncurkan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (Foto : Dok. Prokopim Setda Sleman)

HARIAN MERAPI - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa melakukan peluncuran (launching) Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Kabupaten Sleman.

Peluncuran secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong di Aula Pangripta Bappeda, Jumat (7/6/2024).

Gerakan Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting ini merupakan tindak lanjut Surat Mendagri No. 400.5.3/3161/Bangda tentang Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Daerah.

Danang Maharsa mengatakan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Sleman mengalami tren penurunan dari angka 15 persen menjadi 12,4 persen.

Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Danang mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada stakeholder yakni OPD kabupaten, kapanewon, kalurahan, penyuluh KB, Puskesmas, TPK, kader kesehatan dan masyarakat atas peran serta dalam melakukan integrasi penurunan prevalensi stunting.

Baca Juga: Blunder yang dilakukan Ernando Ari masih jadi perbincangan hangat, begini tanggapan bijak Justin Hubner

“Saya mengajak seluruh stakeholder terus bersinergi. Kedepan, kita harus pertahankan angka 12,4 karena angka stunting ini dinamis dan fluktuatif," katanya.

Meskipun tren penurunan ini baik, lanjutnya, Pemkab Sleman tetap berkomitmen untuk menekan kasus stunting demi mewujudkan generasi berkualitas dengan berbagai upaya penanganan kelompok beresiko dan rentan.

Danang mengimbau, seluruh jajaran stakeholder dan masyarakat untuk menyukseskan gerakan intervensi pencegahan stunting yang dilaksanakan bulan Juni 2024.

“Mari kita sukseskan bersama Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting ini dengan meningkatkan sinergitas dan kolaborasi demi mewujudkan Sleman Zero Stunting,” ujarnya.

Baca Juga: Izin tambang bagi ormas dikaitkan dengan politik, Bahlil : Itu terlalu lebay

Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Dinas P3AP2KB Sleman, Muhammad Daroji dalam laporannya mengatakan, Gerakan ini bertujuan meningkatkan cakupan kunjungan sasaran untuk datang ke Posyandu.

Selain itu mendeteksi dini masalah gizi melalui pengukuran antropometri, pemberian edukasi pencegahan stunting. Kemudian melakukan tindakan intervensi pada sasaran bermasalah gizi yang telah diverifikasi oleh tenaga kesehatan di Puskesmas.
“Masa pelaksanaan intervensi serentak yang pendek membutuhkan sinergi dan kolaborasi kuat dari semua pihak untuk mencapai output dan outcome dalam menyongsong era Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X