Sejak saat itu DLH Sukoharjo terus melakukan pemantauan terkait perkembangan dari pelaksanaan program tersebut disemua wilayah. Hal ini dilakukan mengingat pentingnya dukungan di tingkat pemerintah desa dan kecamatan dalam membantu pengurangan sampah buangan dari sumbernya.
DLH Sukoharjo sekarang melakukan persiapan dengan memantau beberapa desa yang sudah memiliki TPS3R. Keberadaan TPS3R sangat penting dalam membantu pengelolaan sampah ditingkat desa sebagai bagian dari upaya mengurangi volume buangan ke TPA Mojorejo Bendosari.
Beberapa desa yang memiliki TPS3R dipantau baik dari sisi kesiapan alat, tempat, sumber daya manusia atau petugas pengelola sampah dan volume sampah buangan setiap hari.
Hasilnya diketahui desa tersebut mampu. Namun demikian nantinya tetap akan mendapat pendampingan penuh dari DLH Sukoharjo.
Baca Juga: Begini Cara Pengajuan Akun PPDB Jateng 2024 dan Aktivasi ppdb.jatengprov.go.id
"Desa yang sudah memiliki TPS3R akan kami maksimalkan. Sampah ini cukup dikelola disana dan sisanya baru dibuang ke TPA Mojorejo Bendosari. Pelaksanaan ini untuk mengurangi volume buangan atau ketergantungan semua sampah dibuang ditempat akhir," lanjutnya.
DLH Sukoharjo melihat desa yang sudah memiliki TPS3R berada di wilayah dengan karakteristik padat penduduk dan volume sampah buangan besar.
"Apabila bisa dimaksimalkan dikelola dari sumbernya maka pengaruhnya sangat besar dalam pengurangan sampah buangan di TPA Mojorejo Bendosari," lanjutnya.
Volume sampah buangan di TPA Mojorejo Bendosari sekarang 200-220 ton per hari. Angka tersebut bisa meningkat lebih tinggi pada momen atau hari tertentu karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat yang berdampak pada penambahan sampah buangan.
Volume sampah buangan sebesar 200-220 ton per hari tidak sebanding dengan luasan lahan TPA Mojorejo Bendosari 5,5 hektar.
"Permasalahannya tidak sekedar berapa luas lahan saja, kalaupun diperluas nanti tetap saja kurang karena sistem pengelolaan sampah dari sumbernya selalu bergantung dibuang ke TPA. Penekanannya yakni pengurangan dan pengelolaan sampah dari bawah. Artinya sampah diolah," lanjutnya.
Hasil pemantauan DLH Sukoharjo lainnya diketahui beberapa desa yang mempunyai TPS3R memiliki volume sampah buangan dan sistem pengelolaan berbeda.
Baca Juga: Inilah resep masakan daging sapi dan kambing di suasana Idul Adha
Sampah yang dihasilkan masyarakat nantinya tidak hanya dibuang ke TPA dan diangkut ke TPA Mojorejo Bendosari, namun akan dikelola seperti daur ulang maupun pemanfaatan lain seperti pembuatan pupuk kompos dan organik.