HARIAN MERAPI- Jaringan Peternak Muhammadiyah yang berada di bawah Bidang Buruh Tani dan Nelayan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah(PWPM) DIY menggelar diskusi dan sarasehan terkait hewan kurban.
Tak sedikit pengurus dan anggota JPM antusias mengikuti diskusi dan sarasehan yang digelar di Masjid Haiban Hadjid komplek Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Jalan Gedongkuning Yogya, Sabtu (1/6/2024).
Sebagian dari peserta khususnya yang mempunyai usaha penyedia hewan kurban (kambing, domba dan sapi) siap bersinergi untuk ikut program Adol Bareng. Nama-nama usaha/pemilik dikumpulkan menjadi satu, dan segera didata stok hewan kurbannya.
Adapun pembicara diskusi dan sarasehan tersebut terdiri dari Ullinuha Yudiansa P (ketua JPM DIY) dan drh Imam Abror (praktisi usaha peternakan/kesehatan hewan.
Menurut drh Imam, contoh penyakit yang perlu diwaspadai serta berpeluang menyerang hewan kurban, misalnya antrax. Penyakit radang limpa ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Bacillus Anthracis.
“Biasanya bersifat akut atau perakut dan bisa menyerang pada berbagai jenis ternak, seperti domba, kambing, sapi, kuda, dan lainnya. Biasa dibarengi dengan demam tinggi serta memicu kematian,” papar drh Imam.
Adapun aspek kurban penting untuk diketahui agar kesejahteraan hewan kurban terjaga, lanjutnya, perlu memperhatikan lima prinsip, terdiri dari: (1) Bebas dari rasa haus dan lapar serta (2) Bebas dari rasa ketidaknyamanan/penyiksaan fisik.
Baca Juga: Pertamina Tak Naikkan Harga Pertamax Series pada Juni 2024, Ini Alasannya, Harganya Segini
Ditambah lagi, (3).Bebas dari rasa sakit, cedera dan Penyakit, (4) Bebas untuk mengekspesikan perilaku alamiah, serta (5). Bebas dari ketakutan dan rasa tertekan.
Sementara itu Ulinuha menjelaskan, bisnis hewan kurban tidak hanya sebatas untuk tujuan komersil, tetapi juga terdapat sisi religius. Lalu dalam menerjuninya penting pula melakukan analisis pasar.
Termasuk di dalamnya, seperti identifikasi target pasar, pemahaman tentang kebutuhan dan preferensi konsumen, evaluasi potensi pasar, harga, spesifikasi dan kompetitor.
“Perlu pula menentukan strategi pemasaran, antara lain digital marketing, menjalin kemitraan, fasilitas untuk konsumen maupun marketing langit,” urainya.
Baca Juga: Toko Oleh-oleh Krisna Hadir di Yogya, HIPMI Optimis UMKM DIY Bangkit
Adapun program Adol Bareng, peserta yang sudah mendaftar ada 20 dan kemungkinan dapat bertambah lagi. Pasalnya, ada sebagian anggota/pengurus yang berhalangan hadir.