HARIAN MERAPI - DPD II Partai Golkar Sukoharjo tidak melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Sukoharjo 2024.
Hal itu dikarenakan DPD II Partai Golkar Sukoharjo sudah menetapkan mengusung satu nama Harjanto sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) pada Pilkada Sukoharjo 2024.
Dengan demikian maka tahapan penjaringan pada Pilkada Sukoharjo 2024 sudah tidak perlu dibuka lagi. Pengurus DPD II Partai Golkar Sukoharjo juga telah mengajukan usulan nama ke DPP Golkar dan tinggal menunggu hasil survei sebelum rekomendasi diberikan.
Ketua DPD II Partai Golkar Sukoharjo Sardjono, Rabu (29/5/2024) mengatakan, pihaknya tidak membuka tahapan penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk maju dalam Pilkada Sukoharjo 2024. Hal ini dilakukan setelah sudah ditetapkan usulan satu nama sebagai Bacabup yakni Harjanto.
Nama Harjanto sudah diajukan oleh DPD II Partai Golkar Sukoharjo ke DPP Golkar melalui jalur internal partai pada April 2024 lalu. Setelah pengajuan tersebut maka DPP Golkar selanjutnya melakukan tahapan survei di daerah.
Survei dijelaskan Sardjono perlu dilakukan DPP Golkar untuk mengetahui tingkat elektabilitas dan popularitas Bacabup Harjanto yang akan diusulkan maju dalam Pilkada Sukoharjo 2024. Survei akan dilakukan pengurus partai pusat lebih dari satu kali.
"DPD II Partai Golkar Sukoharjo masih melakukan persiapan Pilkada 2024. Sudah ada satu nama Bacabup Harjanto dan sudah diajukan ke DPP Golkar. Tidak perlu lagi membuka penjaringan," ujarnya.
DPD II Partai Golkar Sukoharjo masih terus berkoordinasi dengan DPP Golkar. Hal ini dilakukan salah satunya terkait dengan hasil survei Harjanto dalam menghadapi Pilkada Sukoharjo 2024.
"Jadi tergantung hasil survei nanti seperti apa. Semua kewenangan ditangani DPP Golkar," lanjutnya.
DPD II Partai Golkar Sukoharjo sudah mengenalkan sosok Harjanto ke pengurus DPP Golkar. Harjanto sendiri dikenal sebagai pengusaha dan pegiat seni budaya di Sukoharjo.
Baca Juga: Israel targetkan isolasi Gaza dari Mesir, serangan di Rafah diperluas, begini kondisinya
"DPP Golkar memberikan respon bagus. Kalau bisa Partai Golkar menjadi partai pengusung dan bukan lagi partai pendukung dalam Pilkada," lanjutnya.