Peringatan Bupati Gunungkidul untuk para orang tua, awasilah anak-anak dari ancaman medsos

photo author
- Sabtu, 4 Mei 2024 | 21:30 WIB
Bupati Gunungkidul Sunaryanta. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)
Bupati Gunungkidul Sunaryanta. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)

HARIAN MERAPI - Media sosial atau medsos pada satu sisi bisa sangat membahayakan bagi anak-anak.

Karena itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengingatkan pada para orang tua di wilayah Kabupaten Gunungkidul agar membimbing dan mengawasi anaknya dari ancaman penggunaan media sosial yang berpotensi merusak generasi muda.

Sunaryanta, Sabtu 4 Mei 2024, mengatakan medsos 50 persen berisi konten hoaks, ujaran kebencian, sehingga sangat perlu berhati-hati.

Baca Juga: Pendaftaran PPK dan PPS Pilkada, kapan dan syarat serta cara mendaftar

"Kami mengingatkan tingginya pengaruh media sosial dan lingkungan yang dapat merusak generasi muda. Sehingga orang tua untuk selalu memberikan penekanan penggunaan media sosial dengan bijak," kata Sunaryanta dalam Gelar Budaya SMP Al Mujahidin di Taman Budaya Gunungkidul.

Ia mengatakan pemkab memberikan ruang untuk SMP Al Mujahidin untuk berekspresi. Banyak talenta muda berbakat yang siap diikutsertakan dalam berbagai ajang yang digelar pemerintah daerah. Kebebasan berekspresi akan mengurangi generasi muda menggunakan media sosial.

Sekolah harus memberikan kebebasan berekspresi menyalurkan hobi peserta didik untuk menyalurkan bakat dan minat. Harapan menjadikan peserta didik berprestasi di setiap talenta masing-masing.

"Nanti saat pemda menggelar kegiatan, kami berharap sekolah bersiap menampilkan performa terbaik," katanya seperti dikutip harianmerapi.com dari Antara.

Baca Juga: Bantul ubah sampah menjadi sumber daya ekonomi dengan diresmikannya fasilitas pengelolaan sampah program Eco-Village

Sunaryanta mengajak sekolah dan peserta didik untuk mengutamakan pendidikan, kesehatan dan spiritual. Jika itu diterapkan para siswa akan mudah memperoleh prestasi yang diinginkan.

"Saya ingatkan jangan sampai salah mendidik, atau salah memberikan pendidikan," katanya

Kepala SMP Al Mujahidin Agus Suroyo mengatakan gelar budaya merupakan implementasi kurikulum merdeka. Kegiatan menampilkan pentas budaya nusantara projek penguatan profil pelajar Pancasila.

"Kita tanamkan gotong royong, menanamkan gotong royong berkebhinekaan global sebagai bentuk mengapresiasi budaya daerah lain," paparnya.

Baca Juga: Enam kekhasan dan keunikan masa remaja, di antaranya masa mencari identitas diri

Agus juga menekankan, gelar budaya dapat menumbuhkan kreativitas siswa. Kegiatan tersebut sepenuhnya dikerjakan oleh siswa mulai dari konsep acara hingga mencari sponsor pendanaan. Diharapkan Gen Z ikut melestarikan kebudayaan bangsa agar tidak punah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X