HARIAN MERAPI - Sampah menjadi masalah yang selama ini sulit untuk diatasi. Namun Pemerintah Kabupaten Bantul untuk mengubah sampah menjadi sumber daya ekonomi.
Hal ini mulai terwujud dengan diresmiknnya fasilitas pengelolaan sampah organik program Eco-Village Menuju Yogyakarta Asri dan Bersih di Tempat Pengelolaan Sampah sistem Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Petung, Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan.
"Kolaborasi ini sangat bermanfaat dan pemerintah kabupaten sangat apresiasi kepada semua pihak yang terlibat di dalam proyek yang sangat bagus ini," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai peresmian fasilitas pengelolaan sampah tersebut di Bantul, Sabtu (4/5/2024).
Dijelaskan Bupati, dengan adanya fasilitas pengelolaan sampah ini, maka Kabupaten Bantul siap melakukan desentralisasi pengelolaan pengelolaan sampah serta mewujudkan program Bantul Bersih Sampah Tahun 2025.
"Karena kita ingin mencapai pengelolaan sampah yang optimal, di mana sampah di Kabupaten Bantul itu harus terkelola dengan baik, tidak tercecer di mana saja," katanya sebgaimana dilansir harianmerapi.com dari Antara.
Bupati menegaskan, apalagi sampah yang dulunya hanya dibuang tanpa ada penanganan, sekarang ini apabila dikelola dengan baik dan benar, akan bisa menjadi menjadi faktor produksi.
Baca Juga: Kesenian rakyat Jaran Kepang Papat di Kaki Gunung Andong Kabupaten Magelang sarat dengan sindiran
"Sampah saat ini telah menjadi sumber daya ekonomi yang kalau kita olah ini menghasilkan satu nilai ekonomi baru, contohnya hari ini kerja sama pengelolaan sampah di sini menghasilkan satu instalasi pengelolaan sampah organik yang dapat memproduksi maggot," katanya.
Dia mengatakan, maggot ini adalah salah satu pakan ternak yang memiliki kandungan protein tinggi, sehingga apa yang dihasilkan dari pengelolaan sampah ini mempunyai dampak ekonomi bagi sektor lain yang membutuhkan.
"Ini adalah contoh bagaimana sampah ini, terutama organik jika dikelola dengan baik itu justru menghasilkan sumber daya ekonomi yang bernilai ekonomi," tandasnya. *