HARIAN MERAPI - Munculnya baliho di berbagai ruas jalan strategis di Kota Yogyakarta berisi sindiran terhadap kondisi sampah kota mendapat reaksi dan komentar beraneka ragam di dunia maya dan masyarakat.
Pasalnya, baliho tersebut sama sekali tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Salah satu contoh yang paling mencolok adalah, masalah sampah yang sampai saat ini belum tertangani dengan baik.
Kondisi ini bisa dilihat dari menumpuknya sampah di berbagai pojok-pojok ruas jalan Kota Yogyakarta. Selain mengundang bau tidak sedap, juga merusak pemandangan Yogyakarta sebagai daerah kunjungan wisata.
Baca Juga: CIMB Niaga Catat Perolehan Laba Rp2,2 Triliun pada Kuartal Pertama 2024
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana, menyayangkan kenapa masalah sampah di Yogyakarta belum tertangani dengan baik. Bahkan sudah satu tahun lebih kewenangan tersebut diserahkan.
"Saya melihat Pemkot Yogyakarta, kurang serius menangani sampah. Faktanya sampai sekarang ini, sampah belum tertangani dengan baik," beber Huda Tri Yudiana, Rabu (1/5).
Hal itu dilihat dari kondisi yang ada, sepertinya faktor utamanya adalah soal pemusnahan sampah, khususnya sejak TPST Piyungan ditutup. Harusnya, sebelum ditutup Pemkot melakukan persiapan soal sampah.
Baca Juga: Gunung Ruang Erupsi, Tujuh Bandara Ini Ditutup Sementara
"Jadi setelah TPST Piyungan ditutup Pemkot Yogyakarta sudah punya jalan keluar," tandasnya.
Lanjut politikus partai PKS ini, karena arahan dan kebijakannya sudah jelas, bahkan anggarannya juga sudah tersedia. Kesadaran masyarakat sepertinya sudah bagus khususnya dalam meminimalisasi sampah.
Sehingga yang jadi masalah utama adalah pemusnahan sampah yang belum berjalan dengan baik. Ia menegaskan, kalau dirinya menjadi Walikota, permasalahan sampah bisa tertangani dalam 3 bulan.
''Saya sampaikan itu intinya kalau pemerintah serius sebenarnya ndak rumit. Tinggal mau dan serius enggak menyelesaikan soal sampah,'' pungkasnya.*