HARIAN MERAPI - Areal tanam di wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mengantisipasi dampak fenomena perubahan iklim El Nino.
“Saat ini Kementan terus menggenjot kegiatan perluasan areal tanam dengan program pompanisasi termasuk di wilayah Sragen,” kata Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementan Leli Nuryati dalam keterangan di Jakarta, Minggu (28/4/2024).
Dia menyampaikan kegiatan yang juga mendapat dukungan dari pihak TNI yang berada di daerah tersebut sebagai upaya pemerintah mengantisipasi ancaman dampak El Nino yang dapat menyebabkan penurunan produksi pangan.
Menurut Leli, saat ini bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia menghadapi tantangan pertanian cukup besar. Di antaranya, ancaman dampak perubahan iklim dan penurunan produksi pangan. Di sisi lain permintaan terus meningkat dan pengelolaan kian terbatas.
Baca Juga: Kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi masih saja terjadi dan modusnya beragam
“Tanda-tandanya kita bisa melihat bagaimana 10 negara menghadapi ancaman kelaparan serius. Bahkan saat ini sekitar 735 juta lebih juta penduduk dunia kelaparan. Sementara di 7-16 persen penduduk Indonesia juga masih rentan kelaparan,” tutur Leli seperti dilansir Antara.
Leli mengatakan dengan masih adanya musim hujan dan sebagai antisipasi musim kemarau mendatang, Kementerian Pertanian mendorong kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pengembangan padi gogo di lahan kering, termasuk di areal tanaman perkebunan.
“Kementerian Pertanian sudah melakukan MoU dengan TNI untuk mendukung kegiatan pompanisasi di lahan-lahan tadah hujan,” ujarnya.
Leli menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan Rapat Koordinasi Akselerasi Program Pertambahan Area Tanaman bersama Kabupaten Sragen.
Baca Juga: Pasca diguncang gempa magnitudo 6,5, aktivitas warga pesisir pantai di Garut kembali normal
Dari hasil rapat tersebut, pihaknya mendapat laporan dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen jika indeks pertanaman padi di lahan irigasi sudah baik, ada yang IP 2 dan 3.
“Jadi sudah maksimal. Sedangkan di lahan sawah tadah hujan masih ada yang IP 1, tapi juga sudah ada yang IP 2,” kata Leli yang menjadi penanggung jawab antisipasi El Nino Kabupaten Sragen, Boyolali, Purworejo dan Kebumen.
Leli mengatakan untuk akselerasi PAT, pihaknya meminta dilakukan identifikasi potensi lahan sawah tadah hujan yang ada yang mampu ditanami dengan bantuan pompanisasi dan identifikasi lahan untuk pemanfaatan PAT (di luar lahan regular).
“Kalau di lahan irigasi akan mudah kita tingkatkan IP, tapi saat ini kita lebih mendorong peningkatan IP di lahan-lahan tadah hujan dengan PAT,” katanya.
Baca Juga: Waspadai pencuri modus tanya alamat