Pemkab Sukoharjo Minta Warga Aktif Gerakan PSN Cegah DBD Sampai Tingkat RT

photo author
- Rabu, 27 Maret 2024 | 15:25 WIB
Ilustrasi. Guna mencegah DBD, Pemkab Sukoharjo gencarkan PSN hingga tingkat RT. (pexel)
Ilustrasi. Guna mencegah DBD, Pemkab Sukoharjo gencarkan PSN hingga tingkat RT. (pexel)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo meminta kepada warga sampai di lingkungan Rukun Tetangga (RT) aktif melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk pemberantasan jentik nyamuk sekaligus mengantisipasi bertambahnya kasus demam berdarah dengue (DBD). Sebab kondisi sekarang terjadi lonjakan kasus DBD yang didominasi anak-anak.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Rabu (27/3/2024) mengatakan, kasus DBD saat ini cukup banyak sesuai dengan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dan RSUD Ir Soekarno Sukoharjo.

Baca Juga: Ratusan Hektare Sawah di Karanganyar Terancam Gagal Panen Akibat Serangan Hama Wereng Batang Cokelat

Seluruh pasien sudah ditangani oleh petugas. Namun demikian, Pemkab Sukoharjo menekankan tentang pentingnya pencegahan agar kasus DBD bisa ditekan atau tidak muncul terlalu banyak.

Pemkab Sukoharjo meminta agar dilakukan gerakan PSN sampai di tingkat RT. Hal ini sebagai bentuk gerakan bersama mematikan jentik nyamuk agar tidak tumbuh menjadi nyamuk dewasa dan mengancam kasus DBD.

"Artinya PSN dilakukan sampai tingkat RT dengan melibatkan warga di sana di semua rumah dan lingkungan setempat. Gerakan apabila dilakukan secara bersamaan dan massal maka hasilnya akan lebih maksimal mematikan jentik nyamuk," ujarnya.

Bupati menekankan, perkembangan jentik nyamuk saat ini dimungkinan terjadi dengan cepat karena adanya sarana genangan air. Hal ini terjadi karena kondisi sekarang masih masih hujan.

Baca Juga: KPU Sukoharjo terima surat pengunduran diri dua caleg, ini mereka

"Genangan air di sekitar rumah harus dibersihkan. PSN harus semakin aktif dilakukan di rumah dan lingkungan RT terdekat. Pengawasan bisa dilakukan dengan melibatkan pemerintah desa dan Puskesmas," lanjutnya.

Direktur RSUD Ir Soekarno Sukoharjo Yunia Wahdiyati, mengatakan, sejak awal Maret lalu RSUD Ir Soekarno Sukoharjo menerima banyak pasien kasus DBD yang didominasi anak-anak.

Pasien DBD tersebut semakin menambah jumlah pasien secara umum lainnya yang masuk dan harus mendapat perawatan inap di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. Hal ini berdampak pada membludaknya daya tampung kamar sampai membuat penuh.

Baca Juga: Petugas Lapas Yogya gagalkan penyelundupan obat terlarang, ini pelakunya

RSUD Ir Soekarno Sukoharjo dengan kondisi tersebut tetap memberikan pelayanan maksimal kepada pasien. Salah satunya dengan penataan kamar dan menambah jumlah tempat tidur dengan tetap memperhatikan ketentuan berlaku.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X