HARIAN MERAPI - Petani di wilayah Kecamatan Bendosari, Nguter dan Polokarto Sukoharjo sudah panen padi musim tanam I (MT I). Hasil panen melimpah dan dalam kondisi baik. Namun demikian, harga gabah turun karena panen padi bersamaan di sejumlah daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Selasa (19/3/2024) mengatakan, awal panen padi MT I di Kabupaten Sukoharjo sudah dimulai pada Maret ini.
Petani di sebagian wilayah Kecamatan Bendosari, Nguter dan Polokarto Sukoharjo panen padi sejak sepekan lalu. Panen masih berlanjut hingga akhir bulan ini.
Petani yang melakukan panen padi sekarang merupakan hasil tanaman pada periode akhir Desember 2023 hingga Januari 2024 lalu.
Baca Juga: Ini persyaratan pekerja yang dapat THR sesuai Surat Edaran Menaker
Petani pada saat itu tetap melakukan tanam padi dengan mencari sumber pengairan sendiri menggunakan sumur pantek. Sebab kondisi saat itu sumber air kering seperti di aliran Dam Colo dan masih dalam cuaca musim kemarau. Kondisi diperparah dengan adanya fenomena alam El Nino yang berdampak pada lingkungan menjadi kering.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah memantau langsung proses panen padi petani di tiga kecamatan. Hasilnya panen padi petani dalam kondisi baik dan tidak ditemukan adanya kerusakan seperti dampak serangan hama atau bencana alam.
Seluruh hasil panen padi petani sudah terserap pasar. Artinya dijual petani dan mampu menambah stok pangan daerah. Selain itu membantu mencukupi kebutuhan pasar bersamaan dengan puasa Ramadhan ini.
Baca Juga: Lionel Messi Dipastikan Absen Bela Argentina di Dua Laga Persahabatan karena Cedera Hamstring
"Awal panen MT I padi sudah dilakukan petani pada Maret ini di tiga kecamatan yakni Kecamatan Bendosari, Nguter dan Polokarto," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menyoroti kondisi panen saat ini dengan turunnya harga gabah. Hal ini terjadi karena bersamaan dengan panen padi di sejumlah daerah.
"Harga gabah panen padi petani turun sekarang. Sebelumnya dijual Rp 7.500-Rp 8.000 per kilogram maka sekarang turun tinggal menjadi Rp 6.600-Rp 7.000 per kilogram," lanjutnya.
Penurunan harga gabah tersebut cukup berpengaruh bagi petani. Sebab petani sangat berharap bisa mendapatkan keuntungan lebih besar pada panen padi MT I ini.