Atas kondisi tersebut masyarakat mengeluh kerusakan jalan. Sebab jalan saat dilintasi menjadi tidak aman dan nyaman karena banyak ditemukan lubang dan tergenang air hujan.
"Volume kendaraan tinggi dan curah hujan tinggi hingga mengakibatkan genangan air dan banjir menjadi penyebab jalan rusak. Kita evaluasi terus dan gerak cepat melakukan perbaikan," lanjutnya.
DPUPR Sukoharjo sudah menerjunkan petugas untuk memantau dan memperbaiki kerusakan jalan. Termasuk juga pengecekan dan perbaikan saluran air atau drainase disekitar jalan rusak tersebut.
Hal ini dilakukan mengingat ada sejumlah temuan saluran air atau drainase tersumbat dan sedimentasi parah sehingga aliran air menjadi tidak lancar.
Baca Juga: Kulon Progo Waspada Usai Ditemukan Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul, Ini Langkahnya
"Kami cek juga sekitar jalan rusak yang ditemukan ada genangan air atau banjir. Mungkin saja ada saluran air atau drainase tersumbat maka langsung ditangani agar aliran air kembali lancar," lanjutnya.
Bowo menjelaskan, kondisi jalan di Kabupaten Sukoharjo masih didominasi aspal. Namun demikian sudah banyak titik jalan menggunakan sistem cor beton. Hal ini dilakukan karena tingginya kebutuhan mengingat jalan tersebut merupakan jalur kendaraan berat.
"Untuk jalan menggunakan sistem cor beton masih dalam kondisi baik dan belum ditemukan kerusakan. Kedepan memang arahnya bisa saja ada penambahan titik jalan yang diganti dari aspal ke cor beton agar tidak sering rusak. Pada tahun 2023 lalu sudah kami terapkan," lanjutnya.
Bowo menjelaskan, perbaikan jalan sudah dilakukan pada tahun 2023 lalu berbeda dibandingkan tahun 2022 karena banyak menerapkan peningkatkan dari aspal menjadi cor beton. Sistem tersebut dilakukan dengan risiko peningkatan kebutuhan anggaran lebih besar namun tahan lama. Dasar pertimbangannya karena faktor kebutuhan di lapangan mengingat kondisi tanah labil.
Sistem perbaikan jalan dari aspal diganti cor beton seperti diterapkan di wilayah Kecamatan Tawangsari, Weru, Bulu, Bendosari, Mojolaban, Polokarto, Grogol, Nguter dan Sukoharjo. Kondisi tanah labil dan padatnya kendaraan berat yang melintas membuat perubahan sistem bangunan harus dilakukan.
Perbaikan jalan menjadi cor beton juga berdampak pada durasi waktu pembangunan lebih lama. DPUPR Sukoharjo selama proses pengerjaan jalan tersebut telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polres Sukoharjo untuk membantu pengaturan lalu lintas. Hal ini penting mengingat selama pengerjaan jalan dilakukan pengalihan arus lalu lintas kendaraan.
"Kabupaten Sukoharjo meski secara geografis kecil tapi dibeberapa wilayah memiliki tingkat kepadatan kendaraan tinggi dan butuh infrastruktur jalan yang memadai.
Pembangunan jalan cor beton ini berdampak besar bagi percepatan akses kendaraan masyarakat karena lebih lama dan tidak perlu diperbaiki ulang setiap tahun," lanjutnya.
Bowo mengatakan, beberapa jalan cor beton yang dikerjakan DPUPR Sukoharjo tahun 2023 lalu seperti di wilayah Kecamatan Nguter, Bendosari, Polokarto, Sukoharjo dan Grogol. Beberapa titik jalan yang dikerjakan telah selesai digunakan masyarakat. (*)