Petani baru bisa olah tanah dan tanam padi saat sudah masuk Januari 2024. Puncak petani tanam padi terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari 2024.
"Petani yang tanam padi awal dan mengandalkan air dari sumur pantek kemungkinan bisa panen akhir Maret nanti," lanjutnya.
Jigong menambahkan, dengan kondisi sektor pertanian yang sekarang sangat dipengaruhi cuaca maka pemerintah harus segera bersikap dengan menjamin pemenuhan kebutuhan air bagi petani.
Sebab tanam padi yang mundur juga berdampak pada panen padi ikut mundur. Dampaknya berpengaruh pada stok beras dipasaran yang membuat harga melambung tinggi.
Baca Juga: 16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur, Dua Berhasil Ditangkap Lagi
"Ini yang jadi perhatian petani disaat biaya tanam dan perawatan tinggi. Harga beras di pasaran juga terdampak naik tinggi," katanya.
"Apalagi kabarnya stok beras di beberapa daerah terbatas. Tentu yang ditunggu panen raya padi petani untuk menekan harga beras di pasaran," lanjutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan, kondisi di pasaran stok beras masih mencukupi.
Namun demikian kenaikan harga beras tidak dapat dibendung karena tingginya permintaan pasar.
Baca Juga: Penyelenggara 'ad hoc' yang meninggal selama pada Pemilu 2024 capai 71 orang
Beras dari hasil panen padi petani Sukoharjo bahkan laku terjual keluar untuk memenuhi kebutuhan pangan beberapa daerah.
"Harga beras memang ada kenaikan tapi untuk stok masih aman mencukupi. Sedangkan panen padi petani di Kabupaten Sukoharjo perkiraan kami sekitar Maret-April mendatang," ujarnya.
Bagas menjelaskan, petani akan melakukan panen padi secara kontinyu mulai bulan Maret mendatang. Sedangkan puncak panen raya akan terjadi pada April mendatang.
Baca Juga: Mengapa ritel modern enggan jual beras premium? Ini penjelasan dari Mendag
"Makanya sejak Desember tahun 2023 lalu kami terus minta petani segera tanam padi," lanjutnya.
