"Tetap kami waspadai potensi kerawanan banjir terjadi di lahan pertanian. Apalagi petani sekarang sedang mengejar MT I padi," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mewaspadai kerawanan lahan pertanian terdampak banjir di wilayah dekat dengan aliran sungai.
Sebab sungai tersebut sebagai sumber air rawan meluap saat debit penuh setelah hujan deras turun.
"Sudah dilakukan upaya pencegahan banjir salah satunya di Sungai Langsur Sukoharjo," katanya.
Baca Juga: Belajar dari YouTube, Pria Ini Bobol Mesin ATM di Mustikajaya Kota Bekasi
"Di sana dilakukan normalisasi dengan pengerukan sedimentasi dan pengangkatan sampah dan membersihkan pohon dan rumpun bambu yang mengganggu aliran air sungai," lanjutnya.
Bagas menjelaskan, normalisasi sungai diharapkan juga dilakukan di sungai lainnya.
Dengan harapan mampu meminimalisir terjadinya limpasan air dan banjir yang berdampak pada lahan pertanian.
"Kondisi masing-masing sungai berbeda. Seperti di Sungai Langsung dilakukan normalisasi," katanya.
Baca Juga: Wakil Rais Aam: Sudah Saatnya NU Lakukan Pembaruan
"Mungkin sungai lain penanganannya beda. Tapi pada intinya kami meminta luapan air sungai atau banjir yang mengenai lahan pertanian bisa segera diminimalisir," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo meminta kepada pihak terkait salah satunya Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk aktif membantu.
Sebab cukup banyak aliran sungai yang harus segera ditangani sebelum banjir datang.
Baca Juga: Begini alasan Presiden Jokowi salurkan bantuan pangan beras kepada KPM hingga Juni 2024
"Di wilayah Kecamatan Bulu sudah ada limpasan air sungai menggenangi sawah petani. Diharapkan BBWSBS ikut membantu penanganan sungai tersebut," lanjutnya.
